Referensimaluku.id,Ambon –Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku Roy Jerico Mongie menandaskan soal terlantarnya tim Maluku di kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Gedung Olahraga Gelora Pancasila Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/8/2023), semata-mata karena kesalahan Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia Maluku dan pimpinan kontingen sendiri.
“Khusus untuk tim muaythai Maluku ke Pra PON kita dari KONI Provinsi Maluku hanya sanggupi untuk biaya tujuh atlet putra, tujuh atlet putri dan tiga pelatih. Tapi faktanya yang dikirim ke Pra PON justru melebihi kapasitas,” kilah Roy kepada referensimaluku.id via WhatsApp, Sabtu (25/8).
Roy mengungkapkan khusus untuk tim muaythai Maluku ke Pra PON XXI pihaknya mengalokasikan Rp 155 Juta dengan perincian Rp 90 Juta untuk transportasi dan akomodasi, Rp 60 juta untuk akomodasi dan makan minum selama event kualifikasi PON XXI.
“Bahkan terakhir untuk rekam medis otak atau IKG itu kita kasih Rp 5 Juta sehingga totalnya Rp 155 Juta kita kasih untuk tim muaythai ke Pra PON XXI 2023,” paparnya. Roy menyatakan karena alasan kritis pembiayaan sehingga pihaknya hanya mampu membiayai nomor-nomor pertandingan yang berpotensi meraih medali di PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
“Kita hanya biayai nomor-nomor berpotensi medali di PON 2024. Kalau nomor-nomor di luar kuota yang kita berikan, maka itu bukan tanggung jawab kita tapi cabor bersangkutan,” sahutnya.
Di bagian terpisah Pelatih muaythai Maluku Marens Tomasoa enggan menanggapi persoalan terlantarnya tim muaythai daerah ini di Pra PON XXI di Jatim. “Maaf bung saya lagi fokus ke atlet bertanding,” elaknya ringkas saat dikonfirmasi media siber ini.(RM-03)
Discussion about this post