Referensimaluku.id.Ambon — Ikatan Pencat Silat Indonesia (IPSI) Kota Ambon tengah menggelar Open Tournament Pencat Silat (OTPS) Tahun 2023 yang diikuti 248 pesilat putra dan putri dari beberapa perguruan pencak silat di Ambon dan utusan dari delapan kabupaten/kota lain di Maluku.
“OTPS ini diikuti beberapa perguruan silat karena sifatnya open tournament,” kata Ketua IPSI Kota Ambon, Hendra Abubakar kepada Referensimaluku.id, di GOR Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (14/7/2023) lalu.
Selain Kota Ambon, lanjut Hendra, OTPS 2023 juga diikuti pesilat-pesilat dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Menurut Hendra OTPS 2023 adalah bagian dari program IPSI Kota Ambon yang regulasi barunya mengatur dalam tenggat waktu tiga sampai sampai enam bulan sekali harus dilaksanakan kejuaraan atau turnamen dalam rangka pembinaan atlet pencak silat.
“OTPS 2023 ini langkah perdana penerakan regulasi baru di Maluku. Cuma kesempatan ini diambil oleh IPSI Kota Ambon untuk menyelenggarakan turnamen sesuai dengan programnya. Dalam event ini ada peraturan baru pencak silat tahun 2022 yang diterapkan”.
“Melalui OTPS ini kita mau lihat bagaimana kualitas para pesilat-pesilat khususnya soal penerapan teknik sesuai peraturan terbaru tahun 2022 yang ditetapkan Pengurus Besar IPSI”.
Selanjutnya kata Hendra, pada OTPS IPSI Kota Ambon kali ini ada empat kategori yang dipertandingkan, yaitu kategori usia dini, pra remaja dan remaja yang masuk kategori pembinaan, sementara kategori dewasa merupakan kategore prestasi. “Sejauh mana ketekunan ketika mereka itu belajar di perguruan, tetapi kalau mereka tidak punya jam terbang sama saja, dan ini bagian dari pada apresisasi IPSI Kota Ambon untuk terus melakukan event – event seperti ini ke depan”.
“Khusus Pra PON 2023 itu sudah diambil dari hasil seleksi Bidang Binpres (Pembinaan Prestasi) IPSI Maluku yang mana atletnya diambil dari seluruh pemenang – pemenang di Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV Tahun 2022”. “Informasi yang disampaikan IPSI Maluku bahwa yang berkesempatan untuk mengikuti Pra PON dari pencat silat itu hanya delapan atlet putra dan putri. Sementara banyak pesilat – pesilat dari Kota Ambon maupun Kabupaten/Kota lain itu punya skill dan tehnik bagus. Sayangnya, hanya delapan atlet yang diberikan kesempatan ikut Pra PON 2023. Mungkin hal ini menyangkut ketidaksanggupan pembiayaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku”.
“Tetapi IPSI Kota Ambon mengambil langkah krusial dari momentum penyelenggaraan open tournament pencak silat kali ini dengan melihat kira – kira dari kelas mana yang belum terisi di dalam skuad IPSI Maluku untuk mengikuti kualifikasi PON XXI. Karena ada peluang, maka IPSI Kota Ambon mengambil langkah untuk kirim dua atlet dengan biayai pribadi pengurus IPSI Kota Ambon”.
“Dua atlet pencak silat ini nantinya diambil dari hasil open tournament pencak silat ni, karena di Pra PON nanti dipertandingkan adalah peraturan pencak silat 2022. Sebab di Popmal IV kemarin (2022) masih mempertandingan peraturan (pencak silat) lama, sementara peraturan baru IPSI sekarang sudah diterapkan melalui Pra PON 2023 sampai ke PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara,” tutup Hendra. (RM-04)
Discussion about this post