Referensimaluku.id,Ambon –Sudah mengemuka sejumlah nama-nama pejabat birokrasi dan anggota legislatif (politisi) yang ingin berkontestasi di pemilihan walikota (pilwakot) Ambon periodesasi 2024-2029. Mereka antara lain Penjabat Walikota Ambon Bodewin Melkias Wattimena (BMW), Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku Sandi Alexander Wattimena (SAW), Anggota DPRD Maluku Jance Wenno (JW) dan politisi Michael Wattimena (MW).
Keinginan mereka maju berkontestasi di Pilwakot Ambon tentu didasari keinginan tulus, hampir mendekati masa pensiun di birokrasi dan takut gagal di pemilihan anggota legislatif (pileg) Februari 2024 akibat kekuatan rival di internal partai.
Salah satu sosok calon walikota Ambon yang juga berkeinginan maju bersaing di pilwalkot Ambon 2024 karena rivalitas tinggi di internal partai adalah JW. Saat ini JW menjabat anggota DPRD Provinsi masa bakti 2019-2024 dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
JW adalah mantan anggota DPRD Kota Ambon tiga periode dari Partai Golongan Karya (Golkar). Dia pernah menjabat Ketua DPRD Kota Ambon. Untuk pileg 2024 dari daftar calon sementara (DCS) Partai Perindo Maluku tertulis nama Robby Bernadus Gaspersz (RBG). RBG kini menjabat Ketua Badan Pertimbangan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Perindo Maluku.
RBG sebelumnya adalah anggota DPRD Provinsi Maluku (2014-2019) dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Namun, di pileg April 2019 silam RBG yang sukses mengantongi 5.507 suara gagal duduk kembali selaku petahana (incumbent) di kursi Baileo Karang Panjang (DPRD Maluku) karena dikudeta oknum-oknum pimpinan partainya sendiri melalui sidang Mahkamah Partai Gerindra di Jakarta yang sudah direkayasa hasilnya.
Agar kembali merasakan kursi empuk DPRD Maluku di pileg 2024, RBG “banting setir” ke Partai Perindo. Langkah taktis dan “militan” RBG praktis menjadi ancaman bagi JW yang duduk di gedung legislatif Maluku karena direkomendasikan Partai yang didirikan Hary Tanoesoedibjo ini.
Di satu aspek, masuknya RBG dan mendapat nomor urut satu menjadi peluang kuat bagi Partai Perindo Maluku untuk kembali meraih satu kursi di DPRD Maluku melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Ambon. Tapi di aspek lainnya hal itu menjadi ancaman serius bagi JW selaku petahana yang hanya meraih 3.917 suara di Dapil Kota Ambon untuk duduk lima tahun sebelumnya di kursi DPRD Provinsi Maluku.
Entah karena kompromi internal pengurus partai Perindo ataukah karena rasa takut kalah bersaing, JW akhirnya memilih terjun berkontestasi di pilwalkot Ambon 2024-2029.
Apalagi, JW disebut-sebut didukung anggaran oleh David Glen, pengusaha tambang asal Maluku yang kini merambah hutan belantara di Halmahera Tengah, Maluku Utara,untuk mengangkat nikel (biji besi). Nama Muhammad Abdulah Sam Latuconsina (MASL) disebut-sebut bakal menjadi tandem alias pendamping JW untuk pilwalkot Ambon, tahun depan.
MASL diketahui adalah mantan Wakil Walikota (Wawali) Ambon 2010-2016. Walikota Ambon saat itu Richard Louhenapessy (RL) yang kini mendekam di penjara sebagai terpidana kasus korupsi pemberian izin retail Alfamidi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
MASL kembali maju sebagai Wawali Ambon bersama Paulus Kastanya (Polkas) di pilwalkot Ambon di akhir 2015. Sekalipun ditopang anggaran besar dan dukungan pemberitaan oleh mayoritas pimpinan media mainstream lokal, MASL dan Polkas akhirnya harus mengakui keunggulan rival mereka, RL dan Syarief Hadler (SH). SH sendiri adalah mantan Wawali k Ambon 2005-2010 bersama Walikota Marcus Jacob atau Jopi Papilaya. Kepercayaan tinggi berlebihan (over confidence) menyebabkan MASL dan Polkas ditaklukkan RL-SH.
Fenomena “de javu” dikhawatirkan akan terjadi di Pilwalkot Ambon 2024 jika JW dan MASL menganggap remeh kandidat-kandidat lain macam BMW, SAW dan MW yang juga tidak datang ke arena politik dengan tangan kosong dan nirdukungan masyarakat pemilih. Ingat! Jangan sampai pada akhirnya muncul asumsi minor JW dan MASL adalah “petarung habis karcis”. Di bagian lain, keinginan BMW maju merebut Ambon Satu lantaran dia sudah dua kali menjadi Penjabat Walikota Ambon, yakni 2022-2023 dan 2023-2024.
Sekalipun masih kurang 11-12 tahun masuk masa pensiun, namun lulusan terbaik STPDN Jatinangor, Jawa Barat, ini kenyang pengalaman birokrasi dan kini banyak mendapat simpati masyarakat dari berbagai program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang sudah dijalankannya setelah dilantik Gubernur Maluku Murad Ismail.
Lain pula dengan SAW yang benar-benar berkomitmen maju menduduki posisi nomor satu di Balai Kota Ambon.
SAW diakui sosok kurang resistensi. Sejatinya SAW kini menjadi milik kaum milenial yang hobi balap motor dan atlet-atlet di bawah kendali Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku. Maklum, SAW adalah Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) Maluku dan Kepala Dispora Maluku.
Bagaimana pula dengan keinginan maju MW atau Bung Michael Wattimena. Sejauh ini MW dikenal sebagai mantan anggota DPR RI asal Papua Barat masa bakti 2014-2019.
Keinginan MW maju berkontestasi di pilwalkot Ambon semata-mata untuk mengukur tingkat keterpilihannya di Ambon, Maluku, setelah sekian lama mengembara di belantara politik nasional dari tanah Papua.
Ada lima “tangan” yang memengaruhi kemenangan atau kekalahan BMW, SAW, JW dan MW di pilwalkot Ambon 2024 nanti, yakni garis tangan, tanda tangan, buah tangan, kaki tangan dan campur tangan. (Tim RM)
Discussion about this post