Referensimaluku.id.Ambon — Guna menekan angka inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon acapkali melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut, antara lain dengan melakukan operasi pasar, peninjauan serta pengecekan stok barang beserta harga bahkan pembagian ikan secara gratis ke masyarakat miskin.
Sebagaimana operasi pasar yang seringkali digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon beberapa minggu belakangan ini, di mana peninjauan dan pengecekan stok barang dan harga juga dilakukan Pemkot Ambon.
Setelah menggelar rapat koordinasi, Rabu (5/7/23), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon bersama Tenaga Ahli Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Republik Indonesia (RI), Emeralda Ayu Kusuma dan para stakeholder, Tim TPID Kota Ambon melakukan peninjauan ke Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau.
Kepada Tim Media Center yang turut mendampingi Tim saat melakukan peninjauan, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena menjelaskan, peninjauan yang dilakukan pihaknya bersama tenaga ahli Dirjen Otda bertujuan mengetahui secara langsung harga bahan atau barang yang ada di pasar.
“Jadi pagi tadi (Rabu, 5/7/2023) kita sudah lakukan rapat bersama. Membahas upaya-upaya pengendalian inflasi di Kota Ambon. Saat ini, pihak Kemendagri ingin mengetahui langsung harga yang ada di pasar, sehingga kita turun lokasi untuk itu,” kata Wattimena.
Baik Penjabat Walikota Ambon maupun Tim TPID menyadari sungguh adanya kenaikan-kenaikan harga pasar, namun demikian diharapkan kenaikan tersebut tidak lantas memengaruhi daya beli masyarakat.
“Memang kenaikan harga itu terjadi, namun kita berharap hal tersebut tidak memengaruhi daya beli masyarakat, karena pada prinsipnya, selama daya beli masyarakat itu tinggi, maka Kota Ambon dapat tetap menekan angka inflasi,” harapnya.
Wattimena mengakui, saat peninjauan didapati stok barang dan bahan yang cukup banyak, namun seringkali mekanisme pasar yang dihadapi kerap menjadi penyebab tingginya harga barang maupun bahan di pasar.
“Stok yang kita dapati di sini banyak. Telur banyak, cabe banyak, tapi kita diperhadapkan dengan mekanisme pasar yang tumbuh dengan sendirinya, ada pihak-pihak yang memperpanjang rantai pasokan. Hal itu yang menjadi salah satu penyebab peningkatan harga,” jelasnya.
Yang akan dilakukan, lanjut Wattimena, adalah bagaimana memutuskan atau memperpendek rantai pasokan agar harga yang ada pada penjual tidak terlalu tinggi.
Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Dirjen Otda Kemendagri, Emeralda Ayu Kusuma mengatakan kunjungan ke pasar mardika dilakukan untuk membuat sebuah perspektif yang lebih lengkap.
“Saat pertemuan tadi, Pak Penjabat Walikota Ambon sudah menginformasikan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan inflasi di Kota Ambon, kemudian kita “on the spot” untuk melihat secara langsung fluktuasi harga kemudian daya beli masyarakat serta stabilitas harga di pasar. Dengan demikian, kita bisa menilai efektifitas kebijakan yang diambil,” terangnya.
Tak hanya peninjauan harga pasar, Tenaga Ahli Dirjen Otda didampingi Tim TPID Kota Ambon menyempatkan diri melihat lokasi tempat pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah.
“Hasil yang kita temui adalah harga-harga cukup stabil, bahkan beberapa komoditas juga sama dengan di Jawa yang artinya harga cukup bisa terkelola dengan baik. Ini merupakan hasil kerja Tim yang baik dari Pak Penjabat Walikota dan Forkopimda Ambon bersama stakeholder lintas sektor. Hal inilah yang diharapkan dapat membuat kota Ambon berkembang lebih baik,” aku Emeralda. (RM-04)
Discussion about this post