Referensimaluku.id,Ambon- Pengurus Provinsi (Pengprov) Kick Boxing Indonesia (KBI) Maluku mengaku kecewa terjadi pemangkasan beberapa nomor atau kelas pertandingan yang bakal diikuti atlet-atlet daerah ini pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2023 oleh Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku.
“Bayangkan dari 20 kelas yang rencananya diikuti Maluku dipangkas Binpres KONI Maluku sampai tinggal 12 kelas,” kecam Sekretaris Pengprov KBI Maluku Rinto Lewen kepada Rakyat Maluku di Ambon, Selasa (20/6/2023).
Menurut Rinto jika ke-20 kelas pertandingan diikuti atlet-atlet Maluku praktis skuad kick boxing daerah ini bakal meloloskan banyak kelas ke PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. “Kami menilai pertimbangan Binpres KONI Maluku kurang akurat dan minim pertimbangan soal orientasi perolehan medali di PON 2024,” ungkapnya.
Rinto menandaskan alasan refocusing anggaran sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat hanya menggelontorkan Rp 3 Miliar bagi kebutuhan Kejurnas dan Pra PON 2023 tak boleh sepenuhnya menjadi alasan utama Binpres KONI Maluku memangkas nomor atau kelas pertandingan kick boxing daerah ini di Kejurnas dan Pra PON 2023.
“Mungkin saja Binpres KONI Maluku kurang paham manajemen olahraga terkait analisa SWOT peluang medali Maluku di PON 2024”. “Sebab, jangankan Rp 3 Miliar, Rp 1,5 Miliar pun dapat digunakan efektif dan efisien jika Binpres KONI Maluku paham teknis keolahragaan menuju Pra PON dan PON,” paparnya.
Rinto mengakui kick boxing adalah cabor baru dikembangkan di Maluku dalam lima tahun terakhir. Namun, jika diseriusi dan didukung penuh KONI Maluku niscaya kick boxing dapat menyumbangkan medali, baik emas, perak maupun perunggu.
“Kami bukan sesumbar. Ini hanya butuh kekompakkan pengprov KBI Maluku dan KONI Maluku,” serunya.
Sementara itu secara terpisah Sekretaris Umum (Sekum) KONI Maluku Roy Jerico Mongie membantah sinyalemen pihaknya memangkas nomor maupun kelas cabor yang diperlombakan atau dipertandingkan di Kejurnas sekaligus Pra PON 2023. “Usulan nomor atau kelas itu kan dari masing-masing cabor.
Nah selain semuanya disesuaikan dukungan anggaran Rp 3, 2 Miliar yang dialokasikan Pemprov melalui Dispora Maluku, kita serius melihat pada peluang medali di masing-masing nomor atau kelas yang diusulkan cabor.
Kalau tidak berpotensi medali, maka saran kita sebaiknya tak usah dikirim daripada buang-buang anggaran,” sahutnya ketika dikonfirmasi,Rabu (21/5). (RM-03)
Discussion about this post