Rerensimaluku.id, Ambon -Pembangunan Pastori II Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Passo Utara Penjabat Wali Kota Ambon, Minggu (18/6/2023) kini resmi dilakukan diawali peletakkan batu penjuru oleh Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
Hadir dalam peletakkan batu penjuru pembangunan Pastori II Jemaat GPM Passo Utara, antara lain para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, dan para Jemaat GPM Passo Utara. Sekira Pukul 12.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) atau waktu Ambon, Wattimena mengawali peletakkan batu penjuru pembangunan Pastori II Jemaat GPM Passo Utara dengan mengadukan semen kemudian dia meletakan batu penjuru dengan semen.
Wattimena dalam sambutannya menyampaikan Jemaat GPM Passo Utara adalah salah satu Jemaat dari 31 Jemaat yang ada pada Klasis GPM Pulau Ambon Timur. “Ini membuktikan bahwa kehidupan berjemaat di lingkungan GPM khususnya Jemaat (GPM) Passo Utara telah berkembang pesat dan menjadi bagian dari karya pembangunan masyarakat yang memiliki spiritualitas iman yang tinggi,” ujarnya.
Wattimena menambahkan pembangunan gedung Pastori II Jemaat GPM Passo Utara harus dimaknai sebagai bagian dari cara gereja, yang bukan hanya dapat membenahi dirinya pada sisi administrasi pelayanan saja, tetapi selebihnya gereja akan semakin terkoordinasi untuk mengatur pelayanan secara tenang dan strategis, agar kebijakan pelayanan gereja benar – benar menjadi cerminan pelayanan umat itu sendiri.
“Dengan pembangunan Pastori II Jemaat GPM Passo Utara ini maka Hamba TUHAN yang melayani di tempat ini dapat lebih fokus pada tugas pelayanan untuk meningkatkan keimanan umat dan masyarakat,” jelasnya. Pastori, lanjut Wattimena, selain sebagai tempat bernaung Hamba TUHAN dan keluarga, berfungsi sebagai tempat untuk mengevaluasi aktivitas pelayanan, juga sebagai tempat untuk menggumuli serta mempersiapkan diri mengahdapi tantangan dalam menunaikan tugas pelayanan.
Menurut Wattimena, keberadaan Pastori di tengah – tengah masyarakat juga dapat dimaknai dalam aspek penting lainnya. “Dilihat dari struktur pelayanan pada Jemaat GPM Passo Utara yang terdiri dari lima sektor dan 19 unit pelayanan, tentunya kehadiran Pastori ini nantinya akan menjadi bermanfaat juga menjadi berkat, serta membawa perubahan dan pembaharuan bagi lingkungan di mana Hamba TUHAN ditempatkan,” ungkapnya.
Wattimena berharap nantinya pintu bangunan Pastori II Jemaat GPM Passo Utara tetap dibuka selebar – lebarnya guna menyokong orientasi sosial gereja, bukan sebaliknya malah membentengi gereja menjadi sebuah menara gading, yang tidak memiliki nilai dan makna bagi masyarakat. “Karena itu, pembangunan Pastori II Jemaat GPM Passo Utara ini harus disambut dengan ungkapan syukur dan doa dari kita semua,” tutup Wattimena. (RM-04)
Discussion about this post