Referensimaluku.id.Ambon — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Maluku diduga membohongi 50 penyuluh agama Non- Aparatur Sipil Negara (ASN) sepulau Ambon terkait belum direalisasinya pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam lima bulan terakhir ini.
Para penyuluh agama tersebut dijanjikan untuk membayar luran BPJS kesehatan kategori III atau kelas 3 oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Baznas Provinsi Maluku, Arsal Tuasikal saat Hut Baznas ke – 22 yang berlangsung di Gedung Tim Penggerak PPK Provinsi Maluku pada 14 Januari 2023. Namun, sampai sekarang janji itu tak kunjung ditepati Tuasikal.
“Sampai saat ini 50 orang penyuluh agama Non ASN sepulau Ambon belum mendapatkan pembayaran luran BPJS kesehatan,” kata salah satu penyuluh agama yang enggan disebut namanya kepada Referensimaluku.id di Ambon, Selasa (13/6/2023).
Sumber itu mengungkapkan waktu perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Baznas, ada tiga program yang ditawarkan dan dijanjikan Tuasikal, yaitu pembagian BBM gratis bagi Ojek Online (Ojol) perempuan sepulau Ambon sebanyak 100 orang sebesar Rp 45 ribu, pemberian bantuan modal pada UMKM Z-Mart khusus untuk penjual sayur – sayuran di Kota Ambon, dan bantuan uang untuk membayar luran BPJS kesehatan bagi penyuluh agama Non ASN sepulau Ambon sebanyak 50 orang. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadli Le, Ketua Tim Penggerak PPK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad, dan Kepala Dinas Koperasi Provinsi Maluku.
“Tiga program di atas yang sudah dijalankan atau terealisasi hanya dua, sedangkan pembayaran luran BPJS kesehatan bagi penyuluh agama Non ASN tidak terlaksana.
Kami sebagai penyuluh agama Non ASN sangat dirugikan atas pembohongan yang dilakukan oleh Plt Ketua Baznas Maluku, Bapak Arsal Tuasikal, karena sudah menjanjikan untuk membayar luran BPJS kesehatan, namun sampai saat ini belum terlaksana,” kecam sumber itu.
“Olehanya itu, kami minta kepada Ketua Plt Baznas Maluku untuk menjelaskan terkait dengan pembayaran luran BPJS kesehatan bagi 50 orang penyuluh agama Non ASN sepulau Ambon, sehingga kami bisa tahu apa kendalahnya,” seru sumber itu.
Sementara itu, Plt Ketua Baznas Maluku Arsal Tuasikal yang dikonfirmasi referensimaluku.id mengatakan untuk iuran BPJS kesehatan yang pertama sudah direalisasikan di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. “Kita sudah kasih mereka 6 bulan tapi sampai sekarang laporanya belum ada dari penyuluh agama,”tepis Tuasikal.
“Mereka yang terima 12 orang, nanti setelah mereka menyelesaikan pendaftaran BPJS baru tambah 6 bulan lagi. Setelah Kecamatan Salahutu selesai baru Kota Ambon karena tidak bisa semua, harus satu per satu dulu”. “Jadi lambatnya bukan di Baznas tapi di data teman – teman penyuluh itu, karena bayarnya pribadi – pribadi tidak bisa kolektif. Yang terjadi justru ketua kelompok lambat mengumpulkan data tersebut,” kilah Tuasikal. (RM-04)
Discussion about this post