Rreferensimalukuid,Ambon- Menyikapi isu yang beredar di tengah masyarakat Kota Ambon terkait dugaan korupsi uang makan minum serta uang perjalanan dinas Sekretariat Kota (Setkot) Ambon, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon angkat bicara.
Pemkot Ambon lewat Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz yang juga selaku Juru Bicara (Jubir) Pemkot Ambon hanya mengklarifikasi seputar prosedur audit dan perhitungan kerugian negara.
Sama sekali penjelasan Jubir Pemkot Ambon tak masuk materi perkara soal dugaan korupsi yang dilakukan aparatur Pemkot berinisial ABG alias Apres dan SN alias Uneth. Joy mengatakan bahwasannya hal tersebut masih dalam tahap atau proses pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.
“Jadi hal tersebut sesungguhnya masih dalam tahap pemeriksaan yang dilakukan BPK. Ini merupakan bagian dari tugas rutin tahunan pihak BPK untuk melakukan audit keuangan terhadap Pemerintah Kota Ambon,” kata Joy kepada Tim Media Center melalui saluran telepon, Rabu (17/4/23).
Joy menjelaskan, ada dua tahapan besar dalam suatu proses pemeriksaan, yakni Audit Pendahuluan dan Audit Rinci.
“Untuk audit pendahuluan yang didalamnya adalah permintaan data awal, sudah dilakukan. Sekarang sudah ada pada tahap audit rinci. Didalam audit rinci, kurang lebih ada empat tahapan, yakni yang pertama terkait akun-akun yang ada di dalam laporan keuangan, dan yang kedua adalah konfirmasi data-data pemeriksaan.
Saat ini proses yang dilakukan baru sampai pada tahap konfirmasi data pemeriksaan, ” jelasnya.
Untuk poin ketiga dan keempat, lanjut Joy, yakni penyampaian temuan sementara (pokok-pokok hasil pemeriksaan) yang nanti akan ditanggapi oleh SKPD terkait dan yang terakhir adalah penyampaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).
“Proses pemeriksaan masih terus berlangsung, jadi belum tentu informasi yang beredar dikalangan masyarakat lewat beberapa media tentang penyelewengan dana sebesar yang disebutkan nantinya menjadi temuan akhir. Karena pada prinsipnya hasil tersebut belum menjadi temuan yang disampaikan pihak pemeriksa yang dalam hal ini adalah BPK kepada Pemkot,” akunya.
Joy mengaku, Pemkot Ambon selalu menjunjung tinggi aturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk didalamnya terkait Keterbukaan Informasi Pubilk yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Jika hasil pemeriksaan sudah dikeluarkan, maka Pemkot Ambon akan menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut sebagai finalisasi dan akan menginformasikan kepada masyarakat, guna menjaga kepercayaan publik terhadap Pemerintah Kota Ambon,” demikian Jubir menjelaskan. (RM-04).
Discussion about this post