Referensimaluku.id, Ambon-Selama lebih kurang 17 tahun dayung selalu menjadi cabang olahraga andalan Maluku di event Pekan Olahraga Nasional (PON). Itu terhitung sejak PON XIX 2016 Jawa Barat hingga PON XX 2021 Papua di mana dayung kerap menjadi keran pembuka bagi perbendaharaan medali Maluku.
Di bawah kepemimpinan mendiang Anthonius Sihaloho, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Maluku dan Asisten III Sektetariat Provinsi (Setprov) Maluku hingga Anos Yermias, anggota DPRD Provinsi Maluku saat ini, dayung Maluku khusus di nomor perlombaan rowing disegani daerah-daerah lain macam Jawa Barat,Sulawesi Tenggara, Riau, Papua, dan Jawa Timur. Sampai-sampai atlet Maluku La Memo dijuluki “Raja Rowing” Indonesia dan “Superman” Rowing Indonesia. Prestasi terbaik pria asal Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, itu adalah masuk peringkat 16 Dunia di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016.
Semua raihan positif itu diraih dayung Maluku baik di masa Silaholo hingga tongkat ketua pengurus provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku beralih ke Yermias.
Tapi, bagai mimpi di siang bolong secara mengejutkan Yermias menyatakan mundur dari skuad dayung Maluku menyusul demisionernya kepengurusan Pengprov PODSI Maluku periodesasi 2015-2020 di bawah Yermias.
Setidaknya ada tiga alasan mendasar mengapa Yermias memilih mundur dari kedudukannya sebagai pemegang komando Pengprov PODSI Maluku, yakni pertama; dia ingin memfokuskan diri pada tugas-tugas dewan, kedua; dia ingin membuka ruang bagi sosok lain memimpin armada tempur dayung Maluku menuju babak kualifikasi PON XXI 2023 dan PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara serta ketiga; dia merasa tidak sejalan dengan komitmen kepengurusan KONI Provinsi Maluku masa bakti 2022-2026 yang lebih didominasi sosok-sosok tak punya rekam jejak menawan di bingkai olahraga Maluku. Ketidaktersediaan anggaran pendukung bagi skuad dayung Maluku ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Purwakarta, Jawa Barat, akhir 2022 ikut menambah kepedihan bagi punggawa-punggawa dayung Maluku.
Lebih parah lagi, hingga saat ini belum ada lampu hijau Pemerintah Provinsi Maluku melalui KONI setempat kapan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pra PON XXI 2023 dibuka dan digelar. Semua menjadi kabur dan belum jelas. Padahal Pra PON XXI sudah mulai dihelat pada Juni 2024 hingga awal 2024 mendatang. Mundurnya Yermias menjadi petaka dayung dan olahraga Maluku 2-7 tahun ke depan.
Salah satu Ofisial dayung Maluku Abdurahman Tenarubun menyesal dengan pengunduran diri Bosnya itu di kala dia dan skuad dayung Maluku masih dahaga prestasi dan krisis pemimpin. “Saya sendiri menangis. Saya berharap pak Anos (Yermias) mau merevisi keputusannya itu,” seru Tenarubun. Yermias belum mau memberikan keterangan pers mengapa dia rela meninggalkan markas dayung Maluku di saat dayung Maluku masih tetap berharap tangan dinginnya selama ini. (RM-03)
Discussion about this post