Referensimaluku.id,Ambon-Maluku kini terancam tak dapat mengirimkan atlet-atlet andalannya ke babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2023 akibat minim anggaran dan diduga sebagian besar anggaran dan perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku difokuskan ke pemilihan gubernur Maluku pada akhir 2024 mendatang . Sedianya babak Pra PON XXI mulai dihelat pada Juni hingga Desember tahun ini di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk catur wilayah Timur membawahi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, Ambon ditetapkan tuan rumah oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi). Artinya, hanya tersisa dua bulan menuju Pra PON XXI 2023.
Faktanya, meski Pekan Olahraga Provinsi Maluku IV telah digelar pada 17-27 November 2022, namun sampai saat ini belum dibentuk Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Pra PON XXI 2023 Maluku.
Alhasil, atlet berlatih dalam ketidakpastian karena tak pernah ada konfirmasi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku mengenai kapan waktu pembukaan Puslatda Pra PON XXI 2023 Maluku. Anggota DPRD Maluku pun bingung karena belum pernah dibahas anggaran Pra PON XXI 2023 antara Pemprov Maluku, KONI Provinsi Maluku dan lembaga legislatif tersebut. “Saya belum dengar ada usulan anggaran Pra PON 2023. Ini domain Komisi IV DPRD Maluku tapi kita pasti duduk bersama membahasnya,” ungkap salah satu anggota DPRD Maluku yang enggan namanya dipublikasikan, Minggu (2/4).
Ketua Harian KONI Provinsi Maluku Mustafa Kamal belum beretikad baik menjawab pertanyaan koran ini mengenai terancamnya Maluku tak ikut Pra PON XXI 2023 sekalipun pertanyaan sudah menunjukkan tanda terima pesan di WhatsApp bersangkutan. Kamal sendiri merupakan calon anggota legislatif yang diusung PDIP daerah pemilihan Maluku Tengah.(RM-03/RM-06)
Discussion about this post