Oleh: Dr. M.J. Latuconsina,S.IP,MA
Pemerhati Sosial,Ekonomi&Politik
REFERENSIMALUKU.ID,-“Iran berada diposisi strategis para raksasa dunia, baik itu China, Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa (Barat) . Pada satu sisi negeri para mullah ini juga berhadapan dengan sejumlah musuh lamanya di semenanjung Arab di tambah dengan Israel.
Posisinya yang strategis itu membuat negara ini menjadi incaran pengaruh dan penguasaan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Hal ini pernah terjadi di masa lampau tatkala negara ini dipimpin Mohammad Reza Pahlavi, Shah Iran (1941-1979) .
***
Pasca monarkhi konstitusional tersebut, Iran kembali berhadapan dengan barat, dan beberapa negara-negara di semenanjung Arab serta Israel. Menghadapi kondisi demikian negara para mullah ini memperkuat pertahanannya dengan memproduksi senjata nuklir, yang sebenarnya merupakan warisan dari rezim Syah Iran.
Barat pun bersama negara-negara yang anti Iran di level global melalui PBB mempresure pemberian sanki terhadap negara yang pernah dipimpin oleh Ayatollah Khomeini ini. Sementara China dan Rusia tak tegas terkait dengan pemberian sanksi terhadap negara para mullah ini.
Buku yang ditulis oleh Dian Wirengjurit, terbitan Kompas tahun 2022 ini menarik untuk dibaca oleh mereka yang gemar membaca konteks hubungan internasional antara negara pada suatu kawasan yang strategis. Hal ini mempengaruhi jagat hubungan internasional, yang kadang tensinya nyaris terjadi “perang”.(*)
Discussion about this post