Rereferensimaluku.id.Ambon — Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Dinas Kota Ambon gelar workshop implementasi strategi komunikasi berbasis Human Center Design (HCD) dalam program Imunisasi bagi 3 Puskesmas di Kota Ambon. Kegiatan workshop ini didanai oleh UNICEF dan difasilitasi oleh CIHCS Universitas Hasanuddin Makassar.
Workshop ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 30 Januari sampai 01 Februari 2023 bertempat di Hotel Everbright, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Senin (30/1/2023).
Kegiatan Workshop ini difokuskan bagi 3 Puskesmas di Kota Ambon diantaranya Puskesmas Air Besar, Puskesmas Air Salobar dan Puskesmas Nania dengan harapan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari segi cakupan imunisasi.
Kita berharap bahwa peserta yang dilatih dalam workshop ini betul-betul berkomitmen untuk terus belajar dan punya harapan besar untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Kota Ambon, ucap Rahmat.
Sementara itu, perwakilan UNICEF, Elda Hutapea, mengatakan program HCD ini dilaksanakan di Kota Ambon, Kota Tual, dan Kabupaten Maluku Tenggara. Pelaksanaan HCD ini dilaksanakan serentak bagi 16 Provinsi di Indonesia pada tahun 2022 dan Provinsi Maluku salah satunya untuk implementasi di tahun 2023.
Tetapi ada Provinsi – Provinsi lain yang sudah melaksanakan, seperti Sulawesi Selatan. Dan Sulsel merupakan peserta terbaik yang memang difungsikan oleh Kemenkes.
Kegiatan ini berkaitan dengan perubahan prilaku. Jadi kita harapkan ketika implementasinya nanti tim di puskesmas dibantu oleh tim imunisasi dilapangan. Karena hasil ini bukan hanya di implementasikan di program imunisasi saja tetapi bisa Di program yang lainnya, ujar Hilda.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy dalam sambutannya, mengatakan, tahun ini covid -19 telah memberikan dampak besar pada sistem kesehatan termasuk diantaranya program imunisasi rutin dalam 3 tahun terakhir ini telah terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak, ujarnya.
“Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019 sampai 2021. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit penyakit yang dapat dicegah atau PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau (KLB) PD3I, seperti campak rubella yang ditemui di beberapa wilayah, bahkan juga kondisi ini terjadi di Maluku terkhususnya di Kota Ambon”.
Ada beberapa kasus Difteri dan rubella yang pernah kita temukan di Kota Ambon dan itu juga mengakibatkan KLB pada Kota Ambon.
Untuk itu dengan kerja sama UNICEF yang telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk meluncurkan inisiatif inovasi dalam menggunakan prinsip Human Centered Design (HCD) untuk mendukung peningkatan pelayanan imunisasi di Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota terpilih, imbuhnya.
Pelupessy berharap kehadiran 3 Puskesmas ini bisa mengikuti dengan baik sehingga output yang di harapkan dari kegiatan ini benar-benar bisa diterapkan untuk Puskesmas lain, karena menyangkut dengan kegiatan-kegiatan kesehatan dan perubahan perilaku yang efektif itu bisa meningkatkan cakupan kesehatan terutama di Kota Ambon.
Berbicara mengenai imunisasi ini juga berbicara tentang perilaku mudah-mudahan dengan menggunakan prinsip Human Centered Design ini bisa meningkatkan cakupan imunisasi di Kota Ambon yang kita harapkan dengan imunisasi bisa mencegah penyakit – penyakit PD3I.
“Kegiatan ini tidak berhenti disini saja tetapi akan terus berkelanjutan untuk itu peserta diharapkan berperan aktif dan berkontribusi pada Kabupaten/ Kota terpilih serta mensukseskan program-program kesehatan yang merupakan perpanjangan tangan kami dalam melakukan yang terbaik bagi masyarakat Kota Ambon”, tutupnya Pelupessy. (RM-04)
Discussion about this post