Referensi Maluku
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • LOKAL
Youtube
Facebook
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • LOKAL
No Result
View All Result
Referensi Maluku
Home Opini

Aktivis Minta Pendekatan di Papua Harus Lebih Humanis, Kekuatan Militer Harus Dikurangi

December 25, 2022
in Opini
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Email

Baca Juga

Gereja Tangguh

Hak Pilih

Penyematan Gelar “UPU LATU” dan “INA LATU” ke Gubernur Maluku dan Isterinya Dinilai Tak Representatif

 

Referensimaluku.id,-Operasi militer di Papua dengan kekuatan besar dinilai tidak efektif, apalagi korban jiwa terus berjatuhan, pendekatan kesejahteraan selama ini sudah dilakukan, namun efeknya memang belum terlalu terlihat, sehingga polanya harus lebih humanis.

 

Tentu dengan mengurangi jumlah pasukan militer yang ada di Papua, langkah ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua. Pemerintah pusat dan Papua perlu meningkatkan rasa saling percaya (trust building) satu sama lain dengan membangun kemitraan tidak hanya sebatas birokrasi tetapi juga melalui pendekatan kemanusiaan melalui tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama maupun dengan jalan memberikan dan meningkatkan jumlah penerima beasiswa dengan skema Kerjasama.

 

Tentu dengan peningkatakan jumlah beasiswa ini pemerintah juga harus memastikan bahwa mereka juga dapat kembali dan mengabdi untuk daerahnya sendiri, sehingga penerimaan PNS, TNI dan POLRI serratus persen harus diberikan untuk putra-putri Papua. Mereka ini yang nanti diharapkan menjadi tangan-tangan pemerintah untuk mendoktrin dan menyebarkan benih-benih kecintaan kepada Indonesia.

 

Jika skema ini tidak dilakukan maka pemerintah pusat belum mempercayai keberadaan orang Papua di Indonesia, hal ini ditunjukkan terus bertambahnya jumlah pasukan militer di provinsi paling timur Indonesia tersebut. Ketidakpercayaan ini berakibat proses pembangunan yang dilakukan di Papua tidak bisa berjalan optimal karena belum adanya sinergi antara pusat dan Papua.

 

Proyek-proyek infrastruktur yang ada sekarang ini juga, sebetulnya melayani siapa ? Sebab justru terdapat 39 perusahaan yang mendapatkan keuntungan secara langsung dari pembukaan proyek Trans Papua, dan kita tahu perusahan-perusahan ini miliki siapa dan afilisinya dengan siapa. Sementara akar masalah yang ketiga adalah kontradiksi sejarah dan konstruksi identitas politik, serta tidak belajarnya rezim sekarang dengan kegagalan pendekatan kekerasan yang dilakukan oleh rezim sebelumnya,

 

Jangan sampai rakyat berpikir bahwa pembahan militer ini hanya indikasi kepentingan ekonomi dalam serangkaian operasi militer, jangan-jangan konsesi tambang yang ada di Papua teridentifikasi terhubung baik secara langsung maupun tidak langsung dengan para jenderal sehingga keamanan berlapis terus dilakukan untuk mengamankan kepentingan mereka. Seab rasio penduduk dan personel keamanan per kapita adalah 97:1. Artinya, ada satu polisi atau tentara untuk setiap sembilan puluh tujuh orang Papua. Rasio ini menunjukkan bahwa konsentrasi pasukan keamanan di Papua jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya dengan rasio 296:1, artinya 1 personel keamanan untuk setiap 296 warga negara.

 

Relasi antara konsesi perusahaan dengan penempatan dan penerjunan militer di Papua selama ini memantik eskalasi konflik bersenjata, memperparah teror bagi masyarakat sipil, dan menambah deretan kekerasan negara di Papua. Apalagi dengan melabeli kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai teroris. Sehingga pelabelan tersebut menjadi pintu masuk legalisasi operasi militer dan penambahan pasukan. Jika hal ini tidak dihentikan maka jangan salahkan jika akan Tumbuhnya paham “nasionalisme Papua” yang semakian menyerukan Gerakan Papua Merdeka.

 

Berbagai pengalaman menunjukkan pendekatan keamanan tidak menjawab permasalahan sistemik di Papua yang mengalami kesenjangan akses kebutuhan primer, kerusakan sumber daya alam, dan masalah kebebasan sipil, sehingga panglima TNI yang baru harus memakai pendekatan yang lebih humanis dan mengurangi militer disana. Pemberian beasiswa penuh dengan skema kerjamasama pagi putra-puri Papua juga menjadi jalan terbaik untuk membangun Papua yang lebih damai.(*)

ShareTweetSendSend

BERITATERKAIT

Gereja Tangguh

Gereja Tangguh

by admin
March 1, 2023
0

REFERENSIMALUKU.ID,-Isyu penanggulangan bencana dan adaptasi perubahan iklim adalah...

Hak Pilih

Hak Pilih

by admin
February 27, 2023
0

Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA Pemerhati...

Penyematan Gelar “UPU LATU” dan “INA LATU”  ke Gubernur Maluku dan Isterinya Dinilai Tak Representatif

Penyematan Gelar “UPU LATU” dan “INA LATU” ke Gubernur Maluku dan Isterinya Dinilai Tak Representatif

by admin
February 15, 2023
0

Referensimaluku.id.Ambon-Pada zaman masuknya bangsa Persia dan Arab berdagang...

63 % Kampus di Maluku Belum Terakreditasi

63 % Kampus di Maluku Belum Terakreditasi

by admin
January 28, 2023
0

Penulis : Haris Kolengsusu, S.Pd, M.Cs (Dosen Universitas...

Messi, Mbappe dan Kegembiraan Sepakbola 

Messi, Mbappe dan Kegembiraan Sepakbola 

by admin
December 18, 2022
0

Oleh: Asghar Saleh    Referensi Maluku.id,- Banyak yang...

Morrocco : “Sepakbola adalah senjata revolusi”.

Morrocco : “Sepakbola adalah senjata revolusi”.

by admin
December 14, 2022
0

Oleh : Asghar Saleh   Referensi Maluku.id,-Tak akan...

Next Post
Kunjungi Gereja di Sekitar Kota Bogor, Presiden Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Kristiani

Kunjungi Gereja di Sekitar Kota Bogor, Presiden Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Kristiani

Sejumlah Oknum TNI AD BKO Aniaya Warga Luhu Sampai Babak Belur

Sejumlah Oknum TNI AD BKO Aniaya Warga Luhu Sampai Babak Belur

Discussion about this post

Popular Stories

  • Lima ABK Sabuk Nusantara 103 Babak Belur Dihajar Oknum TNI dan Brimob, Yermias Minta Danyon dan Dansat Bersikap

    Lima ABK Sabuk Nusantara 103 Babak Belur Dihajar Oknum TNI dan Brimob, Yermias Minta Danyon dan Dansat Bersikap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Wakil Rakyat Maluku di Senayan Membisu dan “Omong Kosong”, Anggota DPR RI Asal Sulut Bantu Heins Songjanan Siap Dilantik Tamtama TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen Amino Carataker Walikota Ambon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jebolan SMA Negeri 4 Ambon yang Kini Juara Dunia Tinju

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejumlah Aset Pada Bagian Umum Pemkot Ambon Digelapkan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedomam Media Cyber

© 2022 referensimaluku.id

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL

© 2022 referensimaluku.id

error: Content is protected !!