Oleh :Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Pemerhati Sosial, Ekonomi&Politik
Referensimaluku.id,-Sebenarnya bukan lantaran World Cup Qatar 2022 ini saya memposting bendera Maroko, yang lagi trend karena timnas footballnya merupakan satu-satunya wakil Afrika yang masuk final, tapi bendera dari negara yang berada di Afrika bagian Utara ini sudah ada di hand phone saya sejak tahun 2015 lalu.
Bahkan empat tahun lalu sempat saya posting bendera negara rumpun Maghreb selain Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mauritania ini di facebook saya. Kegemaran membaca pergerakan politik di negara-negara berideologi sosialisme, yang kebanyakan benderanya memiliki logo bintang membuat saya mengoleksi bendera negara-negara berhaluan sosialisme tersebut di hand phone saya.
Diantaranya selain Maroko ada bendera Republik Kuba, Republik Angola, Republik Denokratik Timor Leste, Republik Sosialis Vietnam, dan bendera Republik Rakyat Demokratik Korea. Sementara satunya lagi bukan negara berideologi sosialisme melainkan Islam yakni, Kerajaan Arab Saudi.
***
Terlepas dari itu, Timnas Maroko kini tengah menuai popularitas setelah mereka menuai kemenangan dalam beberapa pertandingan. Sepak terjang Maroko di penyisihan Grup F Piala Dunia 2022 benar-benar merusak peta prediksi pengamat sepak bola dunia. Maroko yang tidak diunggulkan, justru mencatat rekor tidak terkalahkan di Grup F.
Setelah bermain imbang 0-0 dengan Kroasia di laga pertama, Maroko menuai 3 poin pertama dengan menumbangkan salah satu raksasa Eropa, Belgia dengan 2-0. Kanada menjadi tim kedua yang dilibas Singa Atlas itu dengan skor 2-1.
Pada babak 16 besar, Maroko dihadapkan dengan Spanyol. Namun 120 menit bermain nyatanya tak ada gol yang tercipta. Hingga permainan dilanjutkan ke babak adu penalti. Lebih mengejutkan lagi, Maroko bisa nir gol meski adu penalti.
Tiga pemain Spanyol bahkan tak bisa memasukkan bola ke gawang Yassine Bounou. Spanyol harus tersingkir setelah kalah penalti 3-0 atas Maroko. Keperkasaan timnas Maroko itu lantaran mereka dihuni para bintang seperti : Achraf Hakimi, Munir El Haddadi, hingga Hakim Ziyech yang sebagian dari mereka merumput di club-club papan atas Eropa. (bola.net, tribunnews.com, 2022).
Mereka akan berhadapan dengan timnas eks negara jajahan mereka yang tak lain adalah timnas Prancis. Ekspetasi publik di negara-negara kawasan Afrika dan Asia mereka bisa melaju untuk menumbangkan “Les Blues”. Namun tak semudah harapan itu karena timnas Perancis adalah juara bertahan dengan kualitas pemain yang baik, dimana sudah teruji.
***
Nama Maroko dalam bahasa Arab Al-Mamlakatu-L-Maghribiya. Kata Al-Mamlakatu dalam bahasa Arab adalah kerajaan lantaran Maroko adalah sebuah kerajaan. Sepintas kata Al-Mamlakatu nyaris sama dengan sebutan Mameluk. Memeluk adalah sebutan untuk kepulauan rempah-rempah Maluku di masa lampau.
Nama ini pertama kali diperkenalkan oleh Pramoedya Ananta Toer seorang sastrawan berhaluan kiri dalam karya sastra historicnya berjudul “Arus Balik” yang diterbitkan di tahun 1995 lalu, dimana novel ini mendeskripsikan kedatangan bangsa Portugis untuk pertama kalinya di Nusantara. Pada satu sisi kesamaannya dapat dilihat juga dari penamaan Maluku, dimana merujuk pada kata al-Mulk, yang dalam bahasa Arab bermakna “negeri raja-raja”.(republika.co.id, 2018).(*)
Discussion about this post