Referensimaluku.id.Ambon — Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengatakan dirinya menyarankan kepada Badan Pusat Statistik Maluku kalau bisa bekerja dengan professional.
Bupati juga mulai merasa keanehan karena Maluku Tenggara mulai Tahun 2020 sampai Tahun 2021, bersama dengan pengendalian inflasi daerah terbaik untuk Indonesia TPID. Presiden Jokowi juga melalui Menko Perekonomian memberikan penghargaan kepada Maluku Tenggara sebagai tim pengendali inflasi terbaik Indonesia. Akan tetapi statistik tidak memasukkan data yang lain sehingga dana transfer tidak masuk ke Maluku Tenggara malah ke kota lain.
“Sebenarnya, tim inflasi daerah itu yang mana dari 11 kabupaten/Kota ini yang mana harus jelas jangan ambil data di tempat lain lalu kasih naik nama yang lain itu kerjanya statistik. Oleh karena itu saya perlu penjelasan dari Kepala Badan Pusat statistik Provinsi Maluku , barang kali ini harus jadi perhatian,kalau ambil datanya,”kata Bupati kepada wartawan saat diwawancarai, di Lobby kantor gubernur Maluku, Jumat (2/12/22) malam.
Menurut Bupati, data sudah di uji artinya presiden melaui menko perekonomian kita terima perhargaan itu tapi hasilnya yang lain malah diambil yang lain.
Selain itu, Bupati juga mengungkapkan terima kasih kepada Gubernur Maluku yang telah merekomendasi Kabupaten Maluku Tenggara sehingga mendapatkan Dana DAK Tertinggi dari kabupaten lainnya di Maluku.
“Alhamdulillah Kabupaten Maluku Tenggara, mendapatkan WTP berturut-turut bahkan bukan 5 kali sudah 6 kali,”ungkap Bupati.
Saat di tanyakan terkait strategi yang di lakukan Bupati menjelaskan, strateginya itu yakni kepala daerah harus turun ke lapangan dan tahu persis keadaannya.
“Kalau misalkan kita hanya di belakang meja mana tahu apa yang pelaksanaannya, jadi strategi itu yang pertama kepada tim anggaran realisasinya terus pengawasannya itu yang perlu supaya aspirasi dari masyarakat yang di serap itu sendiri. Sehingga ketika dilaksanakan dan diajukan ke Jakarta melalui Gubernur Maluku itu kita betul-betul memahami apa sih kebutuhannya,”jelas Bupati.
Hal tersebut, Kata Bupati, yang menyebabkan sehingga Maluku Tenggara memiliki DAK lebih tinggi dari pada daerah kabupaten lain termasuk yang nanti tahun 2023. Karena nanti pada tahun 2023 DAK fisik itu hampir 231 miliar.
“artinya dibandingkan dengan seluruh kabupaten yang ada di Maluku, Maluku Tenggara itu lebih tinggi. Hanya yang perlu adalah penerapan dan pengawasan pelaksanaan lapangan yang harus benar kalau tidak juga itu kita repot,” ungkap Bupati.
Sedangkan untuk Tahun 2023 terkait Penataan Kota Langgur, Bupati juga menjelaskan dirinya memang sedang berkonsentrasi. Untuk tahun kemarin, dirinya sudah membangun dari desa ke kota tetapi sisa tahun kepemimpinannya hanya sampai tahun 2023.
“Maka saya harus membangun dari sedikit memperhatikan Kota Langgur supaya teman-teman media turun ke Kota Langgur paling tidak ada sesuatu yang baru dari Kota Langgur. Dan untuk saat ini masyarakat desa telah menikmati air bersih,listrik 24 jam telah menyala dan tinggal 2023 adalah bagaimana pemulihan ekonomi,”jelas Bupati.
Bupati juga menambahkan Pemerintah Pusat dalam hal ini bapak Presiden, tengah berbicara tentang ketahanan pangan yang sedang krisis saat ini. (RM-04)
Discussion about this post