Referensimaluku.id.Ambon-Penempatan tenaga medis di arena Wushu Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV 2022 dinilai tak profesional, tak prosedural dan memantik masalah baru. Lucunya, tenaga medis yang ditempatkan pengurus KONI Provinsi Maluku dan Panitia Besar (PB) Popmal IV 2022 tidak paham akan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
“Kan sangat lucu masak menangani atlet yang cedera saja susah. Susah harus mau bertindak bagaimana. Susah memberikan rujukan ke rumah sakit mana. Lalu sebenarnya tenaga medis yang ditempatkan di Wushu ini paham tidak dengan prosedur penanganan atlet cedera karena setiap cabang olahraga tentu punya prosedur dan mekanisme penanganan atlet cedera yang berbeda-beda.
Harusnya sebelum Popmal IV 2022 ini dilakukan penyegaran tenaga medis di 18 cabor yang dipertandingkan dan dilombakan agar mereka paham tupoksinya dengan baik,” kesal Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu Indonesia (WI) Maluku Alberthus Fenanlampir kepada referensimaluku.id di arena pertandingan Wushu Popmal IV di GOR Hotumesse Universitas Pattimura, Ambon, Jumat (25/11/2022).
Menurut Guru Besar Olahraga Unpatti ini akibat lemahnya koordinasi menyebabkan penyelenggaraan pertandingan wushu Popmal IV 2022 nyaris gagal, apalagi mengenai penempatan tenaga medis yang lambat berada di venue dan bingung harus berbuat apa ketika ada ada beberapa atlet cedera.
“Wushu ini kan cabor bela diri yang rentan cedera baik kena pukulan dan tendangan maupun karena dibanting. Bisa dibayangkan tadi ada beberapa atlet cedera tapi tak ada tandu. Setelah kita usahakan tandu toh penempatan atlet cedera di dalam tandu juga bermasalah di mana kaki ditempatkan di kepala dan kepala di kaki,” keluhnya.
Fenanlampir memberikan apresiasi ke jajaran TNI dan Polri yang tetap sigap dan selalu ada setiap panitia wushu maupun pengurus WI Maluku meminta bantuan. “Kita memberikan apresiasi ke pihak Polri yang membantu kita soal tenaga medis selama pelaksanaan pertandingan Wushu di Popmal IV 2022,” ucapnya.
Fenanlampir menilai manajement event PB Popmal IV 2022 buruk dan mengecewakan praktisi olahraga maupun khalayak olahraga. “Ketika ada atlet-atlet yang cedera kita bingung mau diarahkan ke mana sebab kadang mobil ambulans terlambat datang di arena. Kalau pun datang di dalam mobil ambulans berserakan kartun-kartun atau kardus-kardus yang sangat mengganggu penanganan atlet cedera. Bukankah bagian dalam mobil ambulans harus steril sehingga atlet cedera dapat ditangani baik,” paparnya.
Fenanlampir mengeluhkan pelayanan makan minum wasit, juri, petugas pertandingan dan tenaga medis yang sering terlambat diantar ke arena. “Makanan yang dibawa ke sini kadang terlambat padahal sudah lewat waktu makan. Ini karena tak ada koordinasi baik secara internal maupun secara eksternal dari pengurus KONI Provinsi Maluku, PB Popmal IV 2022 maupun anggota KONI dari kabupaten dan kota yang tidak berjalan baik,” imbuhnya.
Fenanlampir juga mengecam seksi perlengkapan PB Popmal IV 2022 dan pengurus KONI Provinsi Maluku yang selalu mengingkari janji ke pengprov WI Maluku dan panitia Wushu Popmal IV. “Jarang ada pengurus KONI Provinsi Maluku maupun PB Popmal IV 2022 yang mau tulus datang ke sini. Janji mau urus sound system’, 25 kursi dan perlengkapan pertandingan ke kami semua omong kosong saja,” kecamnya.
Fenanlampir mengharapkan pengurus KONI Maluku dan PB Popmal IV 2022 mengintensifkan koordinasi dengan pengprov cabor maupun dengan anggota-anggota KONI di kabupaten dan kota di Maluku sehingga masalah-masalah yang muncul selama berlangsungnya pertandingan maupun perlombaan dapat diminimalisasi sekecil mungkin. “Jadi saya minta intensifkan koordinasi secara internal di antara pengurus KONI Provinsi Maluku dan PB Popmal IV 2022 maupun secara eksternal dengan pengurus cabor.
Ini penting agar Popmal IV 2022 tidak menimbulkan cibiran di antara anggota KONI Maluku sendiri maupun di ejekan di antara tugas medis,” harapnya. Fenanlampir meminta Pengurus KONI Provinsi Maluku maupun PB Popmal IV 2022 mau dengan tulus menerima masukan-masukan konstruktif dari seluruh cabor yang dilibatkan dalam Popmal IV 2022. “Seharusnya setiap hari ada evaluasi oleh pengurus KONI Provinsi Maluku dan PB Popmal IV 2022 dengan melibatkan 18 pengprov cabor-cabor karena masalah yang muncul sangat diketahui masing-masing cabor, sebab jangan sampai kita dianggap membangkang karena kita bersuara hanya karena suara kita tak pernah mau didengar pengurus KONI Provinsi Maluku dan PB Popmal IV 2022,” serunya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi media online ini Ketua Harian KONI Provinsi Maluku Mustafa Kamal mengatakan akan mengecek masalah penempatan tenaga medis di pertandingan Wushu Popmal IV 2022. “Baik adik saya akan cek. Saya ada di venue voli pasir dsn catur,” kelit Mustafa. (RM-03)
Discussion about this post