Referensimaluku.id.Ambon-Bukti kalau pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal) IV 2022 dilaksanakan asal-asalan dan dikendalikan “Panitia abal-abal” bukan isapan jempol belaka. Di cabang tinju Popmal IV 2022 misalnya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Nasional Indonesia (Pertina) Maluku mengusulkan penggunaan sarung tinju (glove) merek Adidas yang berkualitas, tapi oleh Pengurus KONI Provinsi Maluku dan Panitia Besar (Panbes) Popmal IV dibelanjakan glove buatan China yang tidak layak digunakan untuk bertanding di event resmi macam Popmal IV 2022.
“Memang cukup prihatin ya. Kita usulkan glove merk Adidas, tapi yang dibelanjakan glove buatan China. Padahal glove buatan China ini lebih cocok hanya untuk latihan atau sparing. Selain itu, glove buatan China ini sangat berisiko untuk atlet ketika pukulan lawan mengenai rahang sebab bahannya tipis,” keluh Wakil Ketua Pengprov Pertina Maluku Ongky Nanulaita dalam bincang-bincang dengan referensimaluku.id di Ambon, Jumat (18/11/2022).
Ongky mengatakan pihaknya sudah mengusulkan pembelian glove merek Adidas ke pengurus teras KONI Provinsi Maluku dan Panbes Popmal IV 2022, akan tetapi konfirmasi teranyar menyatakan saat ini sudah tak ada uang di kas KONI Provinsi Maluku.
“Ini yang saya heran. Kok anggaran besar sengaja diberikan ke cabor yang jarang membela Maluku di pentas Pekan Olahraga Nasional, sedangkan tinju yang seringkali membawa nama besar Maluku di setiap event PON justru dianaktirikan,” keluh Ongky yang juga salah satu pengurus harian Pengurus Pusat (PP) Pertina.
Ongky mengakui saat ini prestasi tinju amatir Maluku tengah redup di kancah olahraga nasional karena minim penyelenggaraan kejuaraan dan belum optimalnya dukungan anggaran dari seluruh pemangku kepentingan olahraga termasuk dunia usaha di wilayah ini. “Saat ini saja kita kekurangan wasit dan juri tinju Nasional. Event tinju saja sudah jarang dilaksanakan di Ambon maupun kabupaten dan kota lain di Maluku karena keterbatasan anggaran.
Makanya saya pernah berseloroh di depan ketum PP Pertina kalau predikat Maluku sebagai gudang petinju sudah mulai hilang karena gudangnya sudah terbakar dan atlet-atlet kita akhirnya lari ke Jawa Barat, Papua,Papua Barat dan Kalimantan,” ungkapnya. Ongky berujar Popmal IV 2022 seyogianya dimanfaatkan KONI Provinsi Maluku dan Pengprov Pertina Maluku sebagai momentum mengembalikan dan menggeliatkan kembali nadi pertinjuan amatir Maluku sehingga kelak bersinar lagi di pentas nasional. “Saya kira ini (Popmal IV 2022) momentumnya. Kalau bukan sekarang kapan lagi,” pungkas dia. (RM-03)
Discussion about this post