Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Pemerhati Sosial, Ekonomi&Politik
Referensi Maluku.id,- Bermula dari ungkapan Erisca Febriani, penulis perempuan yang dikenal melalui novelnya : “Kisah Untuk Geri”, yang dipublis pada tahun 2019 lalu bahwa, “hidup ini seperti roda pedati, kadang di atas, kadang di bawah.” Kata-kata novelis milineal ini sesuai dengan realitas hidup Warren Buffett, yang awalnya pernah menekuni profesi loper koran lantas merangkak naik menjadi salah satu orang terkaya di level dunia.
***
Kisah lawas Buffet itu diketengahkan dalam biografi mini, dengan judul : “Jatuh Bangun Warren Buffet”, yang ditulis oleh Erivana Pitasari, yang diterbitkan Cheklist pada tahun 2020 lalu. Karya ini meskipun tidak panjang lebar mengulas sosok investor terbesar pada abad ini, tapi memberikan gambaran singkat tentang orang yang dahulunya tidak berpenghasilan besar, kini bertransformasi menjadi orang yang berpenghasilan besar.
Di masa anak-anak Buffet sudah terjun ke dunia bisnis dengan menjajakan Coca-Cola, permen karet, dan popcorn. Sesuatu yang tidak banyak dilakukan oleh anak seusianya pada zamannya. Memasuki usia remaja Buffet selain menjual bola golf, berbisnis pinball dan tukang bersih di trek pacuan kuda, ia pun mulai menjadi loper koran. Berbekal bisnis itu tabunggannya pun bertambah. Buffet lantas membeli lahan yang disewakan kepada para petani, yang ia jadikan sebagai sumber penghasilan pasif.
Usai kuliah Buffet bekerja pada perusahaan ayahnya, Buffet Falk & Co dimana ia bertangungjawab untuk posisi sales investasi. Pada tahun 1954 ia mendapat panggilan dari mantan dosennya, Ben Graham untuk bekerja di Graham Newman Corp. Dua tahun kemudian bosnya ini pensiun dan menutup usaha kemitraannya.
Buffet pun merasa bahwa pengalaman dan uang tabungannya telah cukup, untuk memulai usahanya sendiri. Ia telah mengantongi US $12.000 disakunya sebagai modal. Buffet kemudian kembali ke Omaha dan mendirikan usaha kemitraannya sendiri, yang mengelola dana investor. Dari sinilah sosok yang dahulunya adalah loper koran, mulai merengkak naik bisnisnya menjadi orang sukses.
***
Biografi yang ditulis penulis perempuan ini, menjadi sebuah inspirasi bagi khalayak bahwa, betapa sesuatu yang awalnya kecil diusahakan, lambat laun akan dapat tumbuh berlahan-lahan menjadi besar. Semua itu tergantung usaha yang dipenuhi ketekunan dan kesabaran. Namun tantangan yang menghadang selalu saja ada. Pada titik ini butuh keuletan agar tatkala jatuh, dapat bisa bangkit kembali.
Dengan upaya ini, maka tentu apa yang dicita-citakan sejak awal akan menuai sukses. Hal ini sebagaimana yang diingatkan oleh Nelson Mandela (1918-2013), seorang revolusioner anti rezim Apartheid dari Afrika Selatan bahwa, “jangan menilai saya dari kesuksesan, tetapi nilai saya dari seberapa sering saya jatuh dan berhasil bangkit kembali.” Buffet boleh hebat saat ini, tapi ada suatu massa dimana ia pernah mengalami jatuh dan bangkit kembali.
Discussion about this post