Oleh : Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA
Pemerhati Sosial,Ekonomi&Politik
Referensimaluku.id,-Ambon- Kata perbudakan pada tema ini, menarik untuk dideskripsikan. Sejarah perbudakan meliputi beberapa budaya, kebangsaan, dan agama dari zaman kuno sampai masa sekarang. Namun, posisi sosial, ekonomi dan hukum para budak beragam dalam sistem perbudakan yang berbeda di waktu dan tempat yang berbeda. Perbudakan bermula dari catatan-catatan kuno, seperti Mesopotamia Kode Hammurabi (s. 1860 SM), yang merujuknya sebagai sebuah lembaga yang berdiri, dan merupakan hal umum pada bangsa-bangsa kuno seperti Mesir Kuno, Asirian, Babilonia, Yunani Kuno, Irael, Persia, Filistin dan lainnya.
Perbudakan menjadi hal umum di sebagian besar Eropa dan kepulauan Britania pada zaman kegelapan dan berlanjut sampai Abad Pertengahan. Belanda, Prancis, Spanyol, Portugis, Inggris, Arab, dan sejumlah kerajaan Afrika Barat memainkan peran penting dalam perdagangan budak Atlantik setelah tahun 1600. Dalam kurun waktu berabad-abad lamanya, baru perbudakan dihapuskan. Pada 2 Desember, menandai tanggal pengadopsian, Konvensi Penindasan Terhadap Orang-orang yang Diperdagangkan dan Eksploitasi Terhadap Orang Lain dalam resolusi Majelis Umum PBB No 317 (IV) pada 2 Desember 1949.
***
Terlepas dari itu, sosok Bobby Charlton adalah legenda sepak bola Inggris. Ia lahir di Ashington, Inggris, 11 Oktober 1937 lampau. Dalam karir merumputnya di lapangan hijau, dia pernah bermain untuk tim Manchester United F.C., Preston North End F.C., dan Waterford United F.C.. Di timnas Inggris, dia bermain 106 kali dan mencetak 49 gol. Dia membela timnya di Piala Dunia 1966 dan Piala Dunia 1970 dengan posisinya sebagai penyerang. Piala Dunia 1966 adalah edisi ke-8 turnamen sepak bola Piala Dunia. Turnamen ini diselenggarakan di Inggris pada tanggal 11 hingga 30 Juli 1990, dengan 16 tim berpartisipasi pada putaran final.
Pertandingan dilaksanakan di 8 stadion di Inggris. Sebelum pelaksanaan turnamen, trofi turnamen sempat dicuri, namun berhasil ditemukan empat bulan sebelum pelaksanaan putaran final oleh seorang anjing bernama Pickles. Charlton bersama kawan-kawannya kemudian menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya setelah menang atas Jerman Barat dengan skor 4–2 setelah perpanjangan waktu pada pertandingan final di Stadion Wembley, London. Keberhasilan Inggris ini menjadikan negara itu sebagai tim ke-5 yang menjuarai Piala Dunia.
Pada suatu kesempatan, legenda sepak bola Inggris ini mengatakan bahwa, “beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa kami, para pemain profesional, adalah budak sepak bola. Nah, jika ini perbudakan, beri saya hukuman seumur hidup.” Pandangan sinis mereka terhadap para pemain profesional adalah budak sepak bola, barangkali saja subyektif dimana mereka menganggap para pemain profesional itu dikontrak dengan nilai kontrakan yang fantastis dari manajemen club sepak bola, dengan target berupaya untuk memenangkan club bola mereka, pada suatu turnamen dilapangan hijau. Padahal para sastrawan terkemuka memandang sepak bola dalam suatu tinjauan humanis, dimana secara global ada pada diri manusia sejak lahir hingga berpulang ke Sang Maha Agung.
Misalnya saja, Andrea Hirata Seman Said Harun, salah seorang sastrawan terkemuka yang populer dengan panggilan Andrea Hirata , keahiran di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung pada 24 Oktober 1967, yang hits melalui novel pertamanya berjudul “Laskar Pelangi” yang menghasilkan tiga sekuel. Ia pada suatu kesempatan mengungkapkan dalam kata-kata kontemplati humanis bahwa, “sepak bola adalah satu-satunya cinta yang tak bersyarat di dunia ini.” Meski sepak bola adalah satu-satunya cinta yang tak bersyarat di dunia ini, namun selalu menjadi sesuatu yang bersyarat, untuk dipertaruhkan mereka yang gemar sepak bola. Akan tetapi ada sisi humanismenya, dimana sepak bola secara global menjadi pemersatu warga dunia, dengan berbagai latarbelakang sosialnya yang berebeda.(tirto.id, 20202, wikipedia.org, 2021).(*)
Discussion about this post