Referensi Maluku
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
Youtube
Facebook
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI
  • LOKAL
No Result
View All Result
Referensi Maluku
Home Opini

Dari Gatotkaca Hingga Moses Gatutkaca

April 13, 2022
in Opini
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Email

Dr. M.J. Latuconsina, S.IP, MA

Baca Juga

Sosok Triono Rahyudi, Jaksa Ramah yang Bertugas 3 Tahun di Kejati Maluku

Haji, Melawanlah

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

Pemerhati Sosial,Ekonomi&Politik

 

 

Referensimaluku.id,-Ambon –Meskipun otot tanganku nampak gempal, tentu aku bukanlah “otot kawat tulang besi” layaknya Gatotkaca, seorang manusia super dalam wiracarita Mahabharata dari tanah Hindustan India. Alkisah Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Arimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.

 

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatotkoco (bahasa Jawa: Gathotkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan “otot kawat tulang besi”. Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna “kepala gundul yang seperti kendi”. Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭam yang berarti “buli-buli” atau “kendi”, dan utkacha yang berarti “gundul”.Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya yang gundul mirip dengan buli-buli atau kendi.

 

Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa.

 

 

Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan.

 

 

Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.

 

Dari Gatotkaca ke Moses Gatutkaca

Kisah Gatotkaca baik dalam epik Mahabarata dari Tanah Hindustan India, dan dari versi wayang dari tanah Jawa, selalu menjadi perhatian kita, lantaran kisahnya menarik. Terdapat juga kisah Moses Gatutkaca bukan merupakn sebuah kisah dari sebuah epos, melainkan yang merupakan kisah nyata yang pernah terjadi tatkala prahara politik nasional di tahun 1998 lalu menimpa tanah air di Yogyakarta

 

Moses Gatutkaca adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang tewas dalam demonstrasi menuntut turunnya Presiden Soeharto pada Jumat, 8 Mei 1998. Peristiwa bentrokan yang menewaskan Moses dikenal juga dengan Peristiwa Gejayan. Ia meninggal setelah kepalanya luka oleh pukulan benda tumpul. Moses ditemukan sekarat oleh beberapa mahasiswa dari posko PMI Universitas Sanata Dharma, sesaat setelah aparat melakukan pembersihan di daerah bentrokan sekitar hotel Radisson Yogyakarta.

 

 

Moses ditemukan tergeletak di jalan dengan kondisi tangannya patah menelikung ke belakang, dan kepalanya mengalami luka parah. Dari telinga dan hidungnya darah segar terus menerus mengalir. Dengan menggunakan ambulans, ia dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih sekitar pukul 21.55 WIB, dalam perjalanan ia kemudian meninggal. Visum korban dari RS Panti Rapih menyatakan korban mengalami pendarahan telinga dan mulut diduga mengalami retak dalam tulang dasar tengkorak. Dari dompetnya diketemukan identitas KTP dan SIM C atas nama Moses Gatutkaca. Pemuda kelahiran Banjarmasin ini diketahui tinggal di Gang Brojolamatan No 9A Mrican Yogyakarta.

 

Tempat ini juga tak jauh dari kampus Sanata Dharma dan sama-sama berada di wilayah Jalan Gejayan Yogyakarta. Pembantu Rektor III Universitas Sanata Dharma, G. Sukadi didampingi seorang dosen, YR. Subakti dan Romo Broto Wiyono SJ melayat Moses sekitar pukul 00.15 di RS Panti Rapih. Ketiganya mengidentifikasi Moses sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Untuk menghormatinya, sejak 20 Mei 1998, Jalan Kolombo yang berada tepat di sebelah kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diubah namanya menjadi Jalan Moses Gatutkaca. (*)

ShareTweetSendSend

BERITATERKAIT

Sosok Triono Rahyudi, Jaksa Ramah yang Bertugas 3 Tahun di Kejati Maluku

Sosok Triono Rahyudi, Jaksa Ramah yang Bertugas 3 Tahun di Kejati Maluku

by admin
July 7, 2025
0

REFMAL.ID,-Ambon : Mengabdi selama tiga tahun di Provinsi...

Haji, Melawanlah

Haji, Melawanlah

by admin
June 28, 2025
0

REFMAL.ID,-Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, perjalanan spiritual...

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

Jalan Panjang Izin Tambang, dan Tanggung Jawab Kolektif

by admin
June 9, 2025
0

  REFMAL.ID,-AMBON -Seringkali kita menyederhanakan izin pertambangan sebagai...

Dinamika Politik dan Lingkungan di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat: Mengapa Bahlil Lahadalia Menjadi Sasaran?

Dinamika Politik dan Lingkungan di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat: Mengapa Bahlil Lahadalia Menjadi Sasaran?

by admin
June 8, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Isu tambang nikel di Raja Ampat, Papua...

PRABOWONOMICS

PRABOWONOMICS

by admin
June 2, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Mendahului narasi ini meminjam ungkapan Muhammad Yunus,...

Anak-Anak Perempuan di Pentas Politik Asia

Anak-Anak Perempuan di Pentas Politik Asia

by admin
May 31, 2025
0

REFMAL.ID,-AMBON -Bermula dari ungkapan MacKenzi Lee, seorang penulis...

Next Post
Berkat Lobi Ciamik Senator Cantik Sulawesi Utara, Kini Heins Songjanan Terlihat Gagah Berseragam TNI-AD, Jenderal Dudung: “Kesalahan Orangtua Tak Boleh Menimpa Anaknya”

Berkat Lobi Ciamik Senator Cantik Sulawesi Utara, Kini Heins Songjanan Terlihat Gagah Berseragam TNI-AD, Jenderal Dudung: "Kesalahan Orangtua Tak Boleh Menimpa Anaknya"

Warga Berantusiasme Ikuti Vaksinasi Malam Hari di Lapangan Merdeka Ambon.

Warga Berantusiasme Ikuti Vaksinasi Malam Hari di Lapangan Merdeka Ambon.

Discussion about this post

Popular Stories

  • Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    Kisah Pasutri Petinju Maluku, Berulang Kali Sumbang Medali di PON, 15 Tahun Honor Tak Diangkat PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima ABK Sabuk Nusantara 103 Babak Belur Dihajar Oknum TNI dan Brimob, Yermias Minta Danyon dan Dansat Bersikap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bawa Malut United ke Posisi 3 Liga I, Imran Nahumarury Justru Keluar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Kaka Sani Tawainella, Sampai “Baku Dapa” Glend Fredly Latuihamallo di Tengah Cahaya Sorgawi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Wakil Rakyat Maluku di Senayan Membisu dan “Omong Kosong”, Anggota DPR RI Asal Sulut Bantu Heins Songjanan Siap Dilantik Tamtama TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedomam Media Cyber

© 2022 referensimaluku.id

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • MALUKU
    • AMBON
    • KKT
    • MALRA
    • MALTENG
    • MBD
    • SBB
    • SBT
    • TUAL
    • ARU
    • BURSEL
    • BURU
  • DESA
  • HUKRIM
  • RAGAM
  • OLAHRAGA
    • LIGA 3 MALUKU
    • ALL SPORT
  • OPINI
  • EDITORIAL
  • EKONOMI

© 2022 referensimaluku.id