Referensimaluku.id.Ambon — Ratusan massa mahasiswa Kota Ambon mengelar unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena kian melilit masyarakat. Mahasiswa mengancam jika tuntutan mereka tak digubris, maka mereka akan membakar Kantor Gubernur Maluku dan kantor DPRD Provinsi Maluku.
Pantauan Referensimaluku.id, Kamis, (11/4/ 2022) memaparkan mahasiswa yang demo merupakan gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ambon. Massa pendemo dikoordinir masing – masing kampus. Awalnya, massa mahasiswa berkumpul di lokasi Gong Perdamaian Dunia (GPD) Kota Ambon kemudian mereka melakoni “long march” ke Kantor Gubernur Maluku hingga ke Kantor DPRD Maluku.
Ketua Koordinator Aksi Mahasiswa Unimku, M. Saleh Souwakil mengatakan pihaknya menolak kebijakan pemerintah menaikan BBM dan meminta penurunan harga BBM secepat mungkin. “Masyarakat mengeluh soal kenaikan pajak penerimaan negara, kenaikan harga pangan, dan kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat Maluku,” ucap Souwakil.
Menurut dia kenaikan BBM merupakan kebijakan diam – diam dan di luar pengawasan masyarakat. “Saya ingin tegaskan ya jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan membakar Kantor Gubernur Maluku dan kantor DPRD Maluku,” ancamnya.
Selanjutnya Ketua Koordinator Mahasiswa IAIN Ambon, Julfani Narahubun mengungkapkan ”Kami mahasiswa akan merasa seperti apa yang masyarakat Maluku merasakan betapa jahatnya kebijakan pemerintah menaikan BBM secepat ini, dan tidak ada pengawasan masyarakat. Bagi kami itu kebijkan aneh”.
Ia meminta Gubernur Maluku Murad Ismail untuk menemui massa pendemo. “Kalau pak Gubernur Maluku tidak menemui kami, maka kami mahasiswa akan bakar Kantor Gubernur Maluku,” tuturnya menegaskan.(RM-04)
Discussion about this post