Referensimaluku.id.Ambon-Manajemen Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku masih terus diterpa kritikan dan hujatan pedas khalayak sepakbola. Selain dituding menerapkan manejemen “tukang bakso” selama enam tahun terakhir, otoritas tertinggi sepakbola Maluku ini sudah dijadikan “organisasi pribadi” dan “organisasi keluarga” Ketua Asprov PSSI Maluku Sofyan Chang Lestaluhu.
Salah satu bukti sinyalemen itu adalah penunjukan Abdul Gafar Lestaluhu sebagai Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) Maluku 2021-2025. Sofyan sendiri adalah kakak sepupu Gafar. Diduga Kuat karena intervensi kuat Sofyan pula hukuman komisi disiplin (Komdis) Asprov PSSI Maluku selama 3 tahun dan 6 bulan terhadap Gafar dianulir Komisi Banding Asprov PSSI Maluku menjadi satu bulan.
Praktisi sepakbola Maluku Faizal Lestaluhu menyebutkan pemulihan dan penunjukan Gafar ketua APSSI Maluku cacat prosedur (inprosedural). “Pemilihan saudara Gafar ketua APSSI Maluku tidak melalui prosedur yang benar karena tidak semua pelatih di 11 kota dan kabupaten diundang atau dilibatkan.
Saat itu peserta-peserta kursus yang belum sah lisensinya diarahkan memilih saudara Gafar. Itu kan tidak sah,” papar Faisal kepada Referensimalukuid di Ambon, pekan lalu. Faizal menengarai pemilihan Gafar ketua APSSI Maluku berbau nepotisme. “Ya bisa saja ada indikasi ke arah nepotisme,” duganya. Sayangnya ketika dikonfirmasi media online ini, Minggu (3/4/2022) petang.
Gafar berkelit dan tidak beretikad baik menjawab pertanyaan media online ini. “Arah pertanyaannya saya sudah tahu. Anda disuruh sama RN. Iya,tudingan dari siapa?Tudingan dari anda dan RN?Kalian buat berita saja apapun bentuknya, terserah.Gak penting!,” kilah Gafar angkuh.
Di bagian lain ketika dikonfirmasi Ketua Asprov PSSI Maluku Sofyan Chang Lestaluhu enggan menjawab pertanyaan media online ini sekalipun pesan telah masuk ke nomor WhatsApp yang bersangkutan. (RM-04)
Discussion about this post