Referensimaluku.id.Ambon-
Kantor Search And Rescue (SAR) Ambon menerima informasi dari pegawai BPBD Kabupaten Seram Bagian Timur Sayuti yang melaporkan pada Rabu (23/3/2022) sekira Pukul 16.00 WIT sebuah speed boat yang ditumpangi 13 penumpang tenggelam di antara Perairan Pulau Baam dan Pulau Teor, Kabupateb SBT, Maluku.
Selepas diterimanya informasi ini, Kantor SAR Ambon mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Tual dan Kapal Navigasi SAR Bharata menuju Lokasi Khusus Kecelakaan (LKK) guna melaksanakan Operasi SAR pada koordinat duga 4° 40′ 7.38″ S – 131° 44′ 37.39″ E, Jarak -+ 89,59 Nm, dan Heading 314,51° Arah Barat Laut dari Pos SAR Tual..
Diketahui sebelumnya pada Pukul 14.15 WIT di hari yang sama satu unit speed boat berpenumpang 13 orang berangkat dari Desa tanah Baru Kecamatan Kesuy Watubela menuju Kecamatan Teor, Kabupaten SBT. Pada saat speed boat dalam perjalanan di antara pulau Baam dan Pulau Teor tiba-tiba gelombang besar menghantam bagian samping speed boat dan seketika terbalik dan tenggelam sekira Pukul 16.00 WIT.
Dalam kejadian ini lima orang dinyatakan selamat, sementara delapan orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Saat pencarian tim SAR kondisi hujan sedang, angin bertiup arah Barat menuju Barat Laut dengan kecepatan berkisar
5 – 25 Knots di mana tinggi gelombang berkisar 1,25 hingga – 2,5 Meter.
Unsur yang terlibat dalam pencarian itu,di antaranya Rescuer Pos SAR Tual sebanyak tiga personel, dan
ABK KN SAR Bharata sebanyak tujuh orang.
Pemkab SBT Harus Antisipatif Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku, dalam kurun waktu dua tahun terakhir sering terjadi kecelakaan laut dan jumlah orang hilang di laut lebih kurang 14 kasus.
Wakil Ketua DPP PWMOI, Sandri Rumanama meminta Pemerintah Kabupaten SBT lebih berfikir ke arah antisipatif.
“Ya saya meminta pemerintah daerah SBT harus berfikir antisipatif di tengah upaya mencari solusi untuk pencairan korban saat ini, karena ini bukan yang pertama kali kita mengalami musibah seperti ini karena dalam dua tahun terakhir sudah 14 kasus yang sama seperti ini’ ujar Rumanama, kepada Referensimaluku.id di Bula, Kamis(24/3/2022).
Rumanama merincikan 14 kasus itu, di antaranya di kampung nelayan Sesar sudah 4 kali sejak 2021 dan terakhir pada 24 Desember 2021, di Gorom Suwakul satu kasus, di Gorom Buan satu kasus, di Watubela ada tiga kasus sejak 2021, dan beberapa kasus yang sama di tempat lain di kawasan Kabupaten SBT.
Rumanama mengajak semua element masyarakat SBT agar bersama-sama mendorong Pemkab setempat membentuk Kantor dan Pos SAR Kabupaten SBT.
“Saya mengajak semua elemen masyarakat agar bersama-sama mendesak dan ikut berpartisipasi bersama pemerintah agar bisa terealisasi pembentukan Kantor dan Pos SARS di kabupaten ini”, imbuhnya.
Rumanama juga memastikan akan menggandeng organisasi kemahasiswaan, kepemudaan dan kemanusiaan di Kabupaten SBT untuk pelatihan Relawan SAR. (RM-04)
Discussion about this post