Referensi Maluku.id.Ambon Ongen Saknosiwi akhirnya sukses menyandang gelar dunia tinju setelah sukses memukul roboh petinju tuan rumah Thailand Rattakorn Tassaworn di ronde ke-4 pada partai utama MPRO Evolution Fight Series 2022 di World Siam Stadium, Bangkapi, Bangkok, Thailand, Jumat (4/3/2022) WIB.
Siapa sangka putra kedua pasangan Mikhael Saknosiwi dan Rahel Tasidjawa ini mengakui dia sempat pecah konsentrasi dan tertekan beban psikologis saat tengah fokus berlatih persiapan tarung di Thailand tetiba mendengar kabar ibunda kekasih lagi terbaring sakit di Wainibe, Kabupaten Buru, Maluku. Mikhael adalah putra asli Dusun Upunyor, Negeri Werwaru, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, yang pada dekade akhir 1980an bekerja sebagai karyawan pabrik triplex (Playwood Timber) di Wainibe yang ikut terdampak krisis moneter 1997. Lama bekerja di pulau pembuangan para tahanan politik di zaman Orde Baru (1967-1997) itu sebagai karyawan pabrik triplex, Mikhael jatuh hati dan akhirnya menikahi nona Buru, Rahel Tasidjawa. Pasangan ini dikaruniai Tuhan lima orang anak masing-masing Gelyun Saknosiwi, Ongen Saknosiwi, Engly H Saknosiwi, Jean J Saknosiwi dan Yunita Saknosiwi. “Saya anak kedua dari lima bersaudara atau kakak-beradik,” ucap Ongen kepada Rony Samloy dari Referensi Maluku.id yang mewawancarainya langsung dari Thailand, Sabtu (5/3) pagi.
Ongen menguraikan pendidikan dia selesaikan di SD Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen (YPPK) dr. Johanis Baptis Sitanala Waenibe, Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Waenibe dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 (dulu SMA Negeri Lateri). “Waktu di SMA Negeri 4 Ambon saya punya wali kelas Ibu KiIa Paliaky,” kenangnya. Ongen mengakui ibundanya, Rahel Tasidjawa adalah belahan jiwanya dan segalanya bagi dirinya. “Saya sempat terganggu psikologis dan pecah konsentrasi saat berlatih menjelang tanding di Thailand setelah saya dengar kabar kalau ibu saya ada sakit.
Tapi, saya tetap semangat dan tetap memanjatkan doa ke hadirat Tuhan agar ibu saya sembuh dan saya dapat menang dalam pertarungan nanti melawan petinju Thailand,” lirih Ongen.
Sabuk WBC Asia Boxing Council Continental yang melingkar di pinggang Ongen dia persembahkan untuk ibunya Rahel Tasidjawa, ayahnya Mikhael Tasidjawa, keempat saudaranya, masyarakat Indonesia, Maluku, Buru, Upunyor, Moa dan Maluku Barat Daya serta TNI-AU. “Yang lebih penting dan terutama saya persembahkan gelar, prestasi dan prestise ini hanya untuk Tuhan Yesus Kristus,” cetusnya imani. Partai Tambahan ke Partai Utama.
Duel Ongen versus Tassaworn naik menjadi main event alias partai utama MPRO Evolution Fight Series 2022 dari sebelumnya co-main event. Keduanya bertanding memperebutkan titel lowong WBC Asia Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg).
Selain pertandingan Ongen melawan Tassaworn, pada ajang bertajuk MPRO Evolution Fight Series 2022 juga bergulir sejumlah laga lainnya yang mayoritas berasal dari Thailand. Seperti duel kelas ringan (61,2kg) antara Attanon Kunlawong versus Kevin Gronlund. Kemudian juga Apisit Sangmuang berhadapan dengan petinju asal Prancis, Emmeric de Waele untuk memperebutkan titel IBA International dan WBC Asia Silver kelas menengah super (76,2kg).
Unggul dari Segala Aspek
Ongen adalah petinju asal Pulau Buru, Maluku. Meski terbilang masih seumur jagung berkiprah di dunia tinju profesional, Ongen saat ini berstatus sebagai pemegang gelar juara dunia kelas bulu (57,1kg) IBA.
Debut profesional Ongen terjadi pada 23 November 2016. Dia langsung membuat kejutan dengan meraih kemenangan TKO pada ronde dua atas Imanuel Hutagalung.
Sejak itu, Ongen selalu menang. Tercatat, dia tak terkalahkan dalam delapan pertandingan. Bahkan, tujuh di antaranya berakhir dengan kemenangan KO atau TKO.
Satu-satunya kemenangan angka yang diraih Ongen adalah saat melakoni laga terakhir melawan petinju asal Filipina Marco Demecillo di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, pada 17 November 2019. Kemenangan tersebut membawa Ongen menjadi juara dunia IBA divisi bulu.
Sejarah mencatat, Ongen menjadi petinju Indonesia yang mampu meraih gelar juara dunia tercepat di bawah 10 pertandingan.
Sebenarnya Ongen juga pernah menyandang titel WBC Asia Boxing Council Continental. Tepatnya usai mengalahkan petinju Thailand Nanthawat Maolichat di Singapura, 7 September 2019. Kala itu, Ongen menang KO ronde keempat.
Namun Ongen melepas titel tersebut untuk mengejar gelar juara dunia IBA. Setelah sukses dengan titel IBA, Ongen kembali untuk mengejar gelar di badan tinju kenamaan dunia lainnya seperti WBC.
Pada sisi lain, Rattakorn Tassaworn adalah petinju muda Thailand yang melakoni debut profesional pada 9 Maret 2019. Secara pengalaman bertanding, Tassaworn memang lebih banyak dari Ongen. Dia tercatat telah 18 kali naik ring dengan jumlah kemenangan 13 (8 KO). Sisanya empat kali kalah dan satu hasil imbang.
Dia telah melakoni 73 ronde sepanjang karier profesional. Namun yang harus menjadi catatan, semua lawan yang dihadapi Tassaworn berasal dari Thailand. Pun demikian dengan lokasi pertandingan,. Petinju yang bermukim di Pathum Thani itu belum pernah bertarung di luar negaranya.
Selain itu, yang perlu digaris bawahi, Tassaworn belum pernah bertanding di atas enam ronde. Dari empat kekalahannya juga selalu berakhir dengan hasil KO.
Adapun dia datang untuk menghadapi Ongen berbekal kemenangan TKO ronde keempat pada laga terakhir melawan Somchai Srijan di Singmanassak Muaythai School, Pathum Thani, 8 Januari 2022 lalu.
Serahkan ke Manajemen
Sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara, Ongen sangat disiplin dalam menjalankan pola latihan.
Dengan masih berusia 27 tahun, Ongen memiliki peluang besar untuk terus mengejar mimpi menjadi juara dunia di badan tinju bergengsi seperti WBC, WBA, IBF, dan WBO. Dengan catatan, dia mendapat penanganan yang tepat dari pelatih dan mendapat kesempatan lebih untuk bertanding. Setidaknya tiga sampai empat kali dalam satu tahun.
“Untuk target selanjutnya saya serahkan ke Manajemen untuk mengatur. Saya ikuti manajemen saja,” pungkas Ongen. Tetap rendah hati dan mengandalkan Tuhan Yesus Kristus. Maju terus Ongen Saknosiwi. (RM-03/RM-04)
Discussion about this post