Referensi Maluku.id.Ambon-Bermaksud menolak rencana pelantikkan Raja Negeri Haruru Jacobus Maatoke oleh Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, sejumlah warga Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah memalang (baca: Pele) jalan trans Seram dekat Masohi, ibu kota Kabupaten tertua di Maluku itu.
Pemalangan jalan oleh warga setempat dilakukan pada Rabu (2/3/2022) dan masih berlangsung sampai berita ini dilansir Referensimaluku.id, Kamis (3/3).
“Kami minta Bupati Maluku Tengah segera hentikan pelantikan,” teriak salah satu warga Haruru, Paulus Waelaruno. Waelaruno disebut salah satu marga ‘mataruma parentah’ Haruru.
Warga menuding pengangkatan Maatoke sebagai Raja Haruru bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khusus Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. “Kita tidak ingin negeri Haruru dipimpin Raja yang tidak lulus Sekolah Dasar,” tandasnya.
“Kita akan buka palang kalau Bupati Maluku Tengah mau datang ke sini temui kita” tambah Waelaruno.
Sementara itu personel-personel Kepolisian dan anggota TNI masih terus membangun upaya negosiasi dengan warga untuk membuka palang jalan tersebut.
Akibat pemalangan tersebut sejumlah kendaraan yang hendak menuju Masohi dari Haruru berputar arah.
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua belum berhasil dikonfirmasi mengenai aksi penolakan pelantikkan Raja Haruru ini. (RM-06)
Discussion about this post