Referensimaluku.Id.Ambon– Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Bula (IPPMB) Ambon periode 2022-2024 dilantik. Pelantikkan itu dilakukan Ketua Umum IPPMB Ambon 1994 pertama M.Yusuf Paitaha di gedung Nurul Ikhlas Arbes, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Selasa (15/2).
Pelantikan yang dilanjutkan Rapat Kerja IPPMB Periode 2022-2024 mengusung tema “Membangun Semangat Baru Menuju Organisasi yang Aktif dan Progresif.
Ketua Panitia Pelantikan IPPMB,Ariyadi F. Paitaha mengatakan ritual pelantikan yang sederhana ini didukung sesepuh baik secara moril maupun materil sehingga pelantikan tersebut bisa berjalan sukses.
“Terima kasih kepada seluruh sesepuh yang hadir maupun yang tidak hadir dalam kegiatan ini. Kalau ada kekurangan dalam kegiatan pelantikan ini mohon di maafkan,”ujar Paitaha.
Kemudian demosioner Ketua yang disampaikan Sekertaris Umum IPPMB Ambon, Ismail Rumeon. Ia mengatakan IPPMB harus terus membangun dan memajukan organisasi dengan berbagai kegiatan -kegiatan sehingga IPPMB tetap aktif.
Rumeon berharap kepengurusan baru ini tetap aktif dan semangat dalam menjalankan roda organisasi dengan semangat kebersamaan, sehingga IPPMB tetap maju ke depan.
Ketua Umum IPPMB Ambon Periode 2022 – 2024, Rusli Fesanrey mengatakan ada problematika yang terjadi di Kabupaten SBT lebih khususnya di Kota Bula di mana selalu ada ketebrakan dalam semua kepentingan individu-individu. “Untuk itu perlu dipresentasikan konsep persatuan kepada seluruh Pemuda Pelajar Mahasiswa Bula untuk membangun Bula ke depan yang lebih baik. Insyaallah di masa kepemimpinan periode 2022 – 2024 ini Kita akan mengupayakan kegiatan yang bersifat internal dan eksternal dapat berjalan baik”.
Fesanrey berharap pengurus IPPMB periode sekarang ini akan membuktikan kegiatan -kegiatan yang nantinya berjalan sesuai harapan bersama dan untuk kemajuan organisasi tersebut. “Terimah kasih pada sesepuh dan para undangan yang sudah hadir untuk mengikuti kegiatan pelantikan ini”.
Ketua IPPMB Ambon Pertama 1994, M. Yusuf Paitaha dalam sabutanya mengatakan kehadiran dirinya di pelantikan IPPMB merupakan sebuah kepedulian yang sangat besar dan tidak ada rekrayasa baginya berada di panggung terhormat ini untuk menyampaikan sambutan secara resmi.
“Diminta atau tidak diminta saya tetap hadir, karena ada rasa keterpanggilan.Perlu diketahui IPPMB lahir pada 1994 yang mana pada saat itu saya di percayakan menjadi ketua umum IPPMB pertama dan sekertarisnya adalah Hatap Kelbarin dan disusun logo dan AD/ART, kemudian IPPMB punya lagu Mars IPPMB, ujar Paitaha.
Kata Paitaha, “Pada saat itu kami di lantik di Kantor Walikota Ambon dan dilantik pihak Pemerintah Kota Madya Ambon, dan begitu menggemanya IPPMB saat itu. Dan mungkin saat itu juga kita lihat sekarang ini situasi dan kondisi saudara – saudara kita yang berbeda keyakinan yang berada di Bula maupun di luar wilayah disarankan terus membangun silaturahim, membangun kebersamaan bersama – sama dan untuk satukan pikiran bersama dalam melihat IPPMB ke depen, ujarnya.
“Harus kita sadari walaupun kita mayoritas di SBT dan minoritas juga ada di Bula, berarti mereka juga bagian dari IPPMB”. Karena dulu itu IPPMB semua gabung, mungkin karena situasi dan kondisi membuat kita seperti ini”.
“Kita perlu ketahui, pada saat pembukaan alunan ayat Al -Quran yang dibaca tadi oleh adik kita dan diisi puisi itu sangat luar biasa, dan ini bentuk dari pada generasi muda, generasi yang kreatif dan inovatif”.
“Oleh sebab itu, pada saat sejarah IPPMB terbentuk sampai saat ini IPPMB masih ada dan tidak mati, dan peran IPPMB sangat besar terutama bagi SBT”.
“IPPMB ini adalah organisasi yang dirangkum seluruh mahasiswa yang di Kota Ambon, dan ada dua hal yang sangat penting antara organisasi dengan tugas pokok atau tugas utama sebagai mahasiswa adalah pertama mengutamakan kesuksesan studi dan kedua organisasi.
Antara organisasi dengan studi kadang -kadang ada pro dan kontra. Kenapa pro dan kontra. Kadangkala ada sebagian menilai studi dan organisasi ketika beroganisasi dia lulus tidak tepat pada waktunya, sedangkan organisasi, manfaat organisasi untuk mahasiswa itu apa. Dua hal ini yang harus dipikirkan para mahasiswa, karena organisasi dengan studi ini merupakan sebuah kesuksesan.
Kegagalan dan hidup ada sebuah tantangan besar, sebuah dinamika seperti dalam organisasi, ketika organisasi dalam hidup kita kuat dengan lidersip yang kuat maka tantangan tersebut bisa di lewati. Orang yang sukses adalah orang yang merubah sebuah kegagalan dan kegagalan itu di rubah dalam kesuksesan. Oleh karena itu, harus kuliah tepat pada waktunya, dan juga organisasi sebagai pembinaan diri bagi pengurus IPPMB”.
Masih dalam sambutan tersebut Paitaha katakan cara pandang kita terhadap Kabupaten SBT di mana kita selalu mendukung tugas-tugas pemerintah daerah yang sudah terpilih saat ini. Namun, kita juga punya cara pandang sesuai fakta di lapangan juga masyarakat yang punya anak -anak yang lulus dari perguruan tinggi belum memiliki perkerjaan karena lapangan pekerjaan masih terbatas ditambah kuota pencari kerja tidak seimbang. Beda dengan waktu pemekaran SBT itu dibutuhkan tenaga pegawai bahkan dicari untuk kerja sebagai pegawai negeri pada saar itu.
Tapi sekarang ini susah mencari pekerjaan sebagai seorang ASN, karena setiap tahun ada perubahan peraturan, sehingga sebaiknya SBT ini harus menyambut dan mengupayakan ke depan segera mungkin dilakukan otonomisasi untuk pemekaran Kota Madya Bula -Werinama, karena beberapa tahun lalu kita belum berpikir nantinya ada moratorium”.
“Sekarang sudah dibuka moratorium dan sudah ada beberap provinsi yang terbanyak yaitu Provinsi Papua yang nantinya DOB memiliki wilayah – wilayah tersendiri.IPPMB punya cara memandang ke depan harus dilaksanakan pemekaran Kota Madya Bula -Werinama karena untuk kemajuan dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat, lapangan kerja terbuka, rentang kendali antara desa ke desa sangat dekat dan dana DAU yang diberikan ke SBT l lebih kurang Rp.1 Triliun, misalnya dibagi ke Kota Madya Bula -Werinama berarti perputaran uang di daerah kita sudah bisa dipakai baik.
Kota Madya Bula -Werinama sebagai jawaban dalam menjawab kemiskinan di tengah -tengah kehidupan masyarakat,” tutup Paitaha. (RM-04)
Discussion about this post