Referensimaluku.id.Ambon-Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) Ambon, Adi Suherman Tebwaiyanan mengajak seluruh komponen masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi pelbagai isu konflik yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu, terutama di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah,Maluku.
Sebab persoalan konflik yang melibatkan dua negeri di Kabupaten Maluku Tenggah, Pulau Haruku yakni antara Dusun Ori dan Desa Kariuw merupakan konflik tanah dan bukan konflik yang berbau Suku Ras dan Agama (SARA). Oleh karena itu DPC GMNI Ambon mengutuk keras siapapun yang secara sengaja menggiring persoalan ini kepada hal-hal yang berkaitan dengan isu SARA,” seru Tebwaiyanan kepada Referensimaluku.id di Ambon, Rabu (26/1/2022). “DPC GMNI Ambon mengajak seluruh masyarakat Maluku agar secara bersama hentikan penyebaran video-video dan foto-foto yang akan mengganggu psikologi masyarakat Maluku, sebab semua ini bisa menjadi pemicu provokasi, dan berimplikasi pada hal-hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.
Menurut Tebwaiyanan keindahan dan kerahaman orang Maluku harus tetap terjaga, sebab “Negeri Raja-raja” ini dibangun dengan semangat budaya yang kuat. Bagi dia, sudah cukup tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di tahun 1999 yang memorakporandakan kehidupan ‘orang basudara’ Maluku. “Memori kelam itu tidak boleh terjadi lagi. Olehnya itu, para tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat harus hadir di sana untuk membangun semangat rekonsiliasi. Aparat keamanan juga diharapkan turut memberikan pengaman ekstra, terlebih dalam mendeteksi benih-benih konflik yang ada”. “DPC GMNI Ambon mengambil sikap untuk terus merangsang perdamian tetap terjaga dengan menarasikan gagasan-gagasan perdamaian, kerukunan harus tetap dirawat, sebab semua ingin Maluku damai dan aman”.
“DPC GMNI Ambon mengajak seluruh masyarakat Maluku agar secara bersama kita senandungkan perdamaian.Kita kampanyekan perdamaian dengan slogan khas orang Maluku, yakni Sagu salempeng patah dua, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa. Kita semua harus terus rawat perdamaian dan benahi Maluku ini menjadi semakin maju,” tutup Tebwaiyanan. (RM-05)
Discussion about this post