Referensimaluku.Id.Ambon-Menurut Hendra Adi Bayauw, masuk Timnas Indonesia adalah momen terbaik dalam kariernya sejauh ini. Alasannya sederhana: karena susah!
Penyerang Persikabo 1973 itu terhitung memiliki karier yang singkat bersama Timnas Indonesia. Meski mencicipi jersey tersebut sejak memperkuat Timnas Indonesia U-16 pada 2008, Hendra hanya sesaat bersama Timnas Indonesia senior.
Total, jika menghitung sejak Timnas Indonesia U-16 hingga U-23 dan senior, Hendra Adi Bayauw hanya mendapatkan waktu selama tujuh tahun berseragam Tim Garuda. Namun, hal tersebut tetap menjadi momen terbaik dalam hidupnya sebagai seorang pesepak bola.
“Masuk Timnas ya,” ujar Hendra Adi Bayauw ketika ditanya mengenai momen terbaik dalam kariernya di channel Youtube Tiento Indonesia sebagaimana dikutip Referensi Maluku.Id, Kamis (13/1/2022).
“Soalnya susah, tidak segampang itu orang bisa masuk timnas,” lanjut pemain yang terakhir kali memperkuat Timnas Indonesia pada 2005 itu.
Hendra Adi Bayauw pun masih ingat pengalamannya memperkuat Timnas Indonesia di Piala Internasional Palestina pada 2012. Saat itu usianya baru 19 tahun dan berhasil mencetak sebuah gol dalam turnamen tersebut.
“Paling diingat itu ketika tampil di Palestina. Saya sempat mencetak gol di sana hasil kerja sama tim,” kenang Hendra Adi Bayauw mengenai kiprahnya bersama Timnas Indonesia.
Meski tak lagi memperkuat Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, mantan pemain Semen Padang itu berharap suatu saat nanti Tim Garuda bisa melangkah ke Piala Dunia.
Meski mengakui bahwa itu adalah mimpi yang sangat sulit dicapai, Hendra juga tidak berhenti berdoa agar suatu saat nanti Tim Garuda bisa berkancah di level dunia.
“Doa saja untuk timnas. Bukan saya tidak pede, tapi memang kualitasnya saat ini masih berbeda. Saat ini disiplinnya masih kurang. Saya pun begitu,” ujarnya sembari tertawa.
Hendra Adi Bayauw pun berharap pemain-pemain muda yang menjadi generasi penerus sepak bola di Indonesia akan terus berusaha untuk mengejar mimpinya dalam berkarier, termasuk memperkuat Timnas Indonesia.
Satu hal yang menjadi pesannya, bahwa setiap keinginan untuk bisa berkarier di sepak bola itu harus diiringi oleh usaha yang keras dan doa yang tidak ada putusnya.
“Jangan pernah menyerah dan terus berdoa serta berusaha. Kalau tanpa usaha dan doa, semuanya tidak akan mungkin terwujud,” imbuh mantan pemain yang ikut mengantarkan Maluku runner-up Piala Liga Remaja U-15 di Yogyakarta pada 2008 silam. (RM-03)
Discussion about this post