Referensimaluku.Id.Ambon-Komisi Disiplin Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku akhirnya bersidang menindaklanjuti Laporan Match Commisioner (MC) Kompetisi Soeratin U-17 Piala Walikota Ambon Tahun 2021 Aly Tehupelasury soal kisruh (chaos) di laga penyisihan Grup B antara Jong Ambon Football Club kontra Hatunuku FC pada Selasa, 21 Desember 2021 di Lapangan Sepakbola Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX di Desa Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku.
Berdasarkan Laporan MC tertanggal 21 Desember 2021, Video Rekaman pertandingan kedua tim dan keterangan saksi-saksi, antara lain Aly Tehupelasury, Muhammad Ali Rumalutur (Penilai Wasit), Syafri Litiloly (Wasit), Muhammad Fadly Ardiansyah (Asisten Wasit 2), Abdul Gafar Lestaluhu (Pelatih Jong Ambon FC) dan Syaiful Irsyad Nukuhaly (Pelatih Hatunuku FC),
Komdis Asprov PSSI Maluku yang terdiri dari Hendrik Tuarita (Ketua), Rony Samloy (Wakil Ketua), Fahrul Baelussy dan Faizal Ely memutuskan Hatunuku FC dan Syaiful Irsyad Nukuhaly bersalah dengan sengaja dan sadar melanggar Regulasi PSSI.
“Menyatakan pertandingan Jong Ambon FC melawan Hatunuku FC berakhir 3-0 untuk kemenangan Jong Ambon FC. Mengurangi 3 poin dari seluruh poin yang dikantongi Hatunuku FC selama kompetisi,” terang Wakil Ketua Komdis Asprov PSSI Maluku Rony Samloy kepada Referensimaluku.Id setelah sidang tersebut, Kamis (30/12/2021).
Samloy menyarakan terhadap pelatih Hatunuku FC Syaiful Irsyad Nukuhaly dilarang dan tidak diperkenankan memimpin dan melatih Hatunuku FC sampai berakhir kompetisi Soeratin Piala Walikota Ambon 2021.
“Jadi sanksi tersebut sudah kami putuskan dan kami juga sudah serahkan surat keputusannya ke Direktur Perwasitan dan MC untuk disampaikan ke Hatunuku FC dan saudara Syaiful Irsyad Nukuhaly,” ujarnya. Samloy yang juga advokad dan jurnalis olahraga ini menegaskan pengenaan sanksi semata-mata untuk menegakan regulasi PSSI dan menjaga ‘marwah’ Asprov PSSI Maluku.
“Tidak ada unsur suka atau tidak suka dalam penanganan persoalan kisruh Jong Ambon FC melawan Hatunuku FC, tapi semua ini dilakukan untuk menegakkan regulasi sepakbola dan masa depan sepakbola Maluku agar sepakbola Maluku lebih profesional dan berkualitas.
Tentu sasaran lain adalah ada efek jera bagi klub atau pelatih yang dengan sengaja dan sadar melanggar Regulasi PSSI,” kunci Samloy. (RM-04)
Discussion about this post