Referensimaluku.Id.Ambon – Ketua Pelaksana Harian Lembaga Pengawasan Pembangunan Indonesia (LPPI) Abdul Hamid Rahayaan menanggapi keterangan pers Frans Selfanay dan kolega yang mengatasnamakan diri Kaukus Alumni Biologi Universitas Pattimura Ambon di Harian Ambon Ekspres (Jawa Pos Grup di Ambon) padaJumat (10/12/2021) di bawah judul “Tudingan Hamid Rahayaan Ditepis Frans: Doktor Matdoan Dosen Terbaik”.
“Di dalam pemberitaan tersebut saudara Frans Selfanay dan kawan-kawan menyampaikan berbagai prestasi dan kelebihan Doktoe M Nur Matdoan yang juga dosen pada Universitas Pattimura khususnya pada Fakultas Keguruan Ilmu Biologi termasuk lesensi yang dimiliki untuk menguji calon pejabat pada eselon dua dan lain sebagainya.
Namun, apa yang dikemukakan oleh saudara Frans dan kawan-kawan tentang prestasi dan kelebihan – kelebihan Doktor M Nur Matdoan bukanlah masalah sebenarnya. Yang menjadi permasalahan adalah Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Jamaludin Bugis SA,g mengangkat ipar kandungnya Doktor. M Nur Matdoan sebagai tim seleksi pada jabatan eselon tiga pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku. Dan yang diseleksi adalah ipar dan ponakan kandung serta kolega dekat Jamaludin Bugis SA,g dan Dr M Nur Matdoan, sehingga kami berpandangan bahwa saudara Frans Selfanay dan kawan-kawan tidak memahami duduk masalahnya,” sebut Rahayan kepada Referensimaluku.id via Whatsapp, Sabtu (11/12/2021).
“Permasalahannya adalah diduga kuat terjadi kolusi dan nepotisme di dalam seleksi jabatan tersebut,karena ipar mengangkat ipar untuk seleksi ipar dan ponakan mantu.
Selain itu, pelaksanaan seleksi tersebut mempergunakan keuangan negara, sehingga publik berhak mengetahui siapa yang melakukan seleksi, siapa saja yang diseleksi, serta hasil seleksinya secara utuh, karena ini menyangkut kualitas sumber daya manusia pada birokrasi Kementerian Agama Provinsi Maluku.
Jika kualitas sumberdaya manusia diabaikan maka hal tersebut akan berdampak terhadap pelayanan publik dan pengembangan Sumberdaya Manusia di Maluku”. Rahayaan menyatakan, “Saya meyakini publik Maluku dan Indonesia sudah sangat memahami dan mengerti apa yang saya kemukakan, sehingga tidak perlu dijelaskan lebih detail.
Untuk itu saya sampaikan salam homat kepada seluru basudara di Maluku. Terima kasih,” pungkas Rahayaan. (RM-04)
Discussion about this post