Referensimaluku.Id.Taniwel – Setelah dipimpin Kepala Dinas (Kadis) definitif, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku SBB, di bawah pimpinan Johan Tahya S.Pd MMG langsung menggelar Rapat Perdana dengan seluruh kepala sekolah (Kepsek), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Taniwel Timur. Rapat perdana Kadis Dikbud Kabupaten SBB dengan seluruh Kepsek PAUD, SD dan SMP di Taniwel itu dihelat di SMP Negeri Taniwel, Kecamatan Taniwel, Kabupaten SBB, Jumat (26/11/2021) lalu.
Dalam arahannya, Tahya meminta semua kepsek di Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Taniwel Timur harus dapat menyamakan persepsi terkait Asesmen Nasional di mana ketika di Kabupaten bergerak menyelenggarakan Assesmen, maka kecamatan juga harus bergerak sehingga bisa mengarah pada satu tujuan yang sama .
Tahya menandaskan, ketika dia dipercayakan memimpin Dinas Dikbud Kabupaten SBB, dia langsung melakukan pertemuan dengan koordinator pengawas ( Korwas) dan beberapa senior di Dinas Dikbud Kabupaten SBB, yang menurutnya memiliki pengalaman lebih untuk saling berbagi pemikiran positif bagi kemajuan lembaga yang dipimpinnya itu.
Secara umum pria bergelar Master of Manajemen ini menjelaskan, visi sentral penata kelolaan pemerintahan di Kabupaten SBB ada di Bupati dan Wakil Bupati, selanjutnya Dinas Dikbud sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana teknis bertanggung jawab dalam menterjemahkan misi tersebut dalam misi organisasi masing masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) organisasinya ke sekolah- sekolah.
Tetapi yang terjadi dari pengamatannya di lapangan, terlalu banyak kepsek dan guru yang sudah terkontaminasi kepentingan-kepentingan politik, sehingga melupakan Tupoksi yang semestinya dilaksanakan.
“Artinya bahwa kalau guru dilarang melalukan politik praktis, tetapi guru juga jangan dijadikan korban politisasi,” tegasnya.
Menurut dia setelah terjadi pergantian pucuk pimpinan di Kabupaten SBB, ada sejumlah telepon dari kepsek yang intinya meminta pengamanan atas jabatannya.
” Pertanyaan besarnya adalah mengapa harus terjadi minta pengamanan seperti itu , dan itu bukan saja terjadi di Taniwel dan Taniwel Timur tetapi juga di kecamatan lainnya seperti misalnya Kairatu dan lainnya,” ungkapnya.
Terkait tata kelola organisasi Dinas Dikbud Kabupaten SBB, Tahya mengharapkan adanya sinkronisasi dan distribusi tugas dengan benar. Pasalnya, Dinas Dikbud Kabupaten SBB harus melayani 11 Kecamatan yang memiliki rentang kendali yang begitu luas.
Usai melakukan Pertemuan dengan para kepsek dari Taniwel dan Taniwel Timur tersebut, Tahya melayat salah satu guru di Desa Patahue , Kecamatan Taniwel yang meninggal dunia akibat sakit.(RM-07)
Discussion about this post