Referensi Maluku.Id.Ambon-Kejuaraan Terbuka Taekwondo memperebutkan Piala Bergilir Panglima Kodam XVI/Pattimura digelar di Ambon, Maluku, 24-28 November 2021. Ratusan atlet dari sejumlah dojong di sebelas Kota/Kabupaten di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan mengikuti event taekwondo yang baru pertama kali digelar Mayor Jenderal Bambang Ismawan setelah menjabat Pangdam XVI/Pattimura itu.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Maluku Hengky Pelatta menyambut baik terlaksananya Piala Pangdam XVI/Pattimura atas terlaksananya event tersebut.
“Secara khusus dan organisatoris saya mengapresiasi langkah Pak Pangdam XVI/Pattimura dalam menyelenggarakan event ini. Event ini diupayakan dilaksanakan tiap tahun dengan sasaran mencari bibit-bibit potensial dan menyatukan atlet dengan teknologi peralatan taekwondo yang ada,” ujar anggota DPRD Maluku ini.
Pelatta menyebutkan Open Tournament Pangdam XVI/Pattimura Cup I diikuti perwakilan dojong-dojong di sebelas kota/kabupaten Maluku dan utusan dari dojong-dojong di Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. “Kali ini ada empat provinsi termasuk Maluku yang ikut. Maunya kita lebih, tapi untuk lima provinsi belum diizinkan PB TI,” ungkapnya.
Pelatta mengakui event ini relatif penting sebagai pemanasan dan upaya menyeleksi atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara. “Melalui event ini dan event-event taekwondo lain yang akan diselenggarakan di tahun 2022 dan 2023, banyak atlet asal Maluku yang lolos ke PON XXI,” cetusnya.
Di kesempatan terpisah Sekretaris Pengprov TI Maluku Utara Lutfi Saleh menuding Panitia Penyelenggara (Panpel) Pangdam XVI/Pattimura Cup I 2021 tidak siap sehingga merugikan atlet-atletnya maupun atlet-atlet kontestan dari Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan apa yang kami alami ternyata Panpel Pangdam XVI/Pattimura Cup I 2021 tidak siap. Misalnya, ketika atlet kami ingin bertanding dengan atlet dari Ambon, Panpel menunda jadwal pertandingan dengan alasan harus menanti atlet yang mau bertanding habis sekolah dulu. Padahal, atlet kita sudah siap bertanding berjam-jam.
Kalau mau tanding ya tanding, kalau mau sekolah ya sekolah saja. Jangan campuradukan. Itu namanya tidak sportif,” kritiknya. Kontingen Maluku Utara mengutus 40 atlet taekwondo utusan tiga dojong di Ternate, ibu kota wilayah pecahan Maluku itu.
“Atlet-atlet kita hanya ingin mencari pengalaman di event ini. Setelah ini kita fokus ke Piala Gubernur Maluku Utara dan kejuaraan di Sulawesi Selatan yang punya grade. Kita tetap cari grade agar atlet-atlet lebih mumpuni,” ungkapnya. (RM-02)
Discussion about this post