Referensimaluku.Id.Ambon-Sungguh miris potret dunia pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, setelah 18 tahun melepasikan diri dari Kabupaten Maluku Tengah dan menjadi daerah otonom baru di wilayah ini. Salah satu contoh gambaran pilu tampak pada aktivitas siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen YPPK Elnusa Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Bayangkan saja untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) siswa-siswi SD YPPK Elnusa harus melewati sungai.
Kegiatan ANBK secara nasional dipusatkan di kota kecamatan selama dua hari, 15- 16 November 2021.
“Dalam rangka menyelesaikan ANBK kami mengikuti kegiatanya di pusat kota Kecamatan, ternyata ketika dalam perjalanan, kami dihadang arus sungai yang sangat deras,” tutur Kepala SD YPPK Elnusa Wempy Kolau kepada Referensimaluku.id via ponselnya, Selasa (16/11/2021).
“Kami tidak bisa melewati sungai, sehingga ada kebijakan kami untuk orangtua murid mengangkat anak mereka untuk menyeberang sungai agar bisa mengikuti ANBK di pusat kecamatan”.
Kolau menambahkan, “ANBK merupakan salah satu kegiatan dari pusat. Makanya ANBK ini harus diikuti siswa maupun guru dan staf”.
“Keinginan kuat saya adalah anak-anak bisa mengikuti ANBK ini dari hari pertama sampai hari kedua tetap berjalan lancar, aman dan damai biarpun melewati sungai tersebut”.
“Saya berharap Kementerian PUPR Republik Indonesia dalam hal ini Balai Pekerjaan Jalan dan Jembatan (BPJN) Maluku punya perhatian khusus untuk proses pembuatan jembatan secepat mungkin supaya dengan akses jalan itu tidak ada kendala lagi ketika ada kegiatan-kegiatan siswa di kecamatan,” pinta Kolau. (RM-04)
Discussion about this post