Referensimaluku.Id.Ambon- Gegara sekitar 700 nama warga pemilih dihilangkan dan tidak diakomodasi Panitia Pemilihan Kepala Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, kantor desa setempat dan sejumlah fasilitas lain dibakar massa dan videonya (beritanya) kini viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 3,6 menit itu nampak memperlihatkan puluhan masyarakat Desa Buano Utara ramai-ramai masuk kantor desa dan mencopot kotak suara lalu mereka membakarnya sebagai luapan kekesalan.
Massa juga memecah kaca kantor desa dan merusaki fasilitas kantor desa yang digunakan Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Buano Utara pada Sabtu (13/11).
Aksi anarkhis dipicu kekecewaan sekitar 700 warga yang namanya dihilangkan dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga tidak diperkenankan memilih. Alhasil, warga lantas menolak hasil pemilihan Kepala Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, karena tidak jujur dan sarat rekayasa untuk memilih calon kades tertentu.
Pembakaran kotak suara dan perusakkan fasilitas kantor desa merupakan bentuk protes warga terhadap kinerja tak becus Panitia Pemilihan Kades Buano Utara Tahun 2021. Warga meminta Panitia Pilkades Buano Utara Tahun 2021 segera membatalkan penetapan pleno terhadap kades terpilih.
Sebelumnya, warga sempat menggelar protes terhadap panitia terkait penghilangan 700 nama dari DPT.
Takut diamuk massa, Panitia Pilkades Buano Utara kabur menyelamatkan diri setelah melihat massa pendukung tiga calon kades yang berdatangan. Merasa tak dihargai, warga akhirnya marah dan mengumpulkan kotak suara lalu membakar kotak suara. Tak sampai di situ, warga juga merusak fasilitas kantor desa.
“Panitia pilkades semua malah lari dari kantor desa mengamankan diri sehingga masa membakar kotak suara dan merusak pintu kantor, melempar kaca, merusak kursi dan meja, dan saat kejadian tersebut pihak keamanan atau Petugas Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak berada di kantor desa,” tutur beberapa warga setempat kepada Referensimaluku.Id via ponsel, Senin (15/11) petang.
Belum merasa puas, massa pun menuju kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buano Utara dan membakar meja kursi, merusak pintu, jendela hingga membakar pagar kantor BPD Buano Utara.
Massa tak terima lantaran tak ada pengawasan BPD saat Pilkades Buano Utara Tahun 2021.
Massa juga sempat mengamuk di rumah ketua panitia Pilkades Buano Utara. Warga meminta C1 plano,namun yang bersangkutan tak berada di rumah. Massa marah dan akhirnya beringas hingga membakar kotak suara dan merusak gedung kantor Desa.
Sebagai informasi, sebanyak 26 Desa di Seram tengah mengikuti Pilkades serentak di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, Sabtu (13/11). Hingga berita ini diviralkan, pihak kepolisian setempat belum merespons peristiwa anarkhis ini. (RM-09)
Discussion about this post