Referensimaluku.Id.Ambon-Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Cabang Elim III Latuhalat Daerah Pulau Ambon melaksanakan Pendidikan Kader Jenjang Dasar (PKJD) III. PKJD tersebut dilaksanakan selama dua hari, 12-13 November 2021 yang bertujuan menghadirkan ruang belajar yang bernilai di rumah secara bersama demi menghasilkan kader-kader AMGPM Elim III yang berkualitas. Juga menjadi “Garam dan Terang Dunia” (GARDA) terdepan bagi Gereja dan bangsa.
“Ini adalah sarana organisasi untuk membuahkan kader-kader AMGPM yang bermutu di era milenial, sehingga sangat penting untuk melakukan Pendidikan Kader tersebut. Ini bukan saja soal menjawab program kerja, namun juga membuka ruang pembelajaran kader yang bersinergi dengan semangat AMGPM sebagai Organisasi Kader,” tutur Mandataris Keputusan MPPC-AMGPM Cabang Elim III yang adalah Ketua Cabang Gremy Latumeten saat kegiatan tersebut.
“PKJD merupakan salah satu nada-nada organisasi yang harus dimaknai oleh Kawula Muda Gereja dalam lingkup Cabang Elim III, terutama dalam memahami semua proses yang terjadi, bahwa dalam PKJD Elim III semua peserta dituntut benar-benar serius dan mampu memahami benar materi sejarah AMGPM AD/ART, Peraturan Organisasi (PO).01 sampai PO.06, sehingga peserta mampu mengenal serta memahami AMGPM secara mendalam dan menyeluruh”.
“Kepemimpinan dan model kepemimpinan Kristen harus menjadi hal utama yang harus dimiliki oleh Peserta PKJD, supaya bisa berjiwa kepemimpinan Kristen yang takut akan Tuhan, bertanggung jawab serta mampu mengelola organisasi yang inovatif dan kreatif,” tambah Latumeten.
Panitia pelaksana PKJD mengharapkan para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama dua hari ini dalam hidup bersosial, baik itu di gereja maupun di masyarakat. “Selain itu, ranting-ranting juga agar ke depannya selalu mendukung penuh kegiatan PKJD berikutnya, sebab pendidikan kader dapat menjadi salah satu solusi untuk peningkatan sumber daya gereja dan bangsa, dengan kapasitas organisasi, sosial dan kegerejaan. Itu penting agar kader gereja melihat relevansi dan keselarasan untuk menjawab tantangan perubahan zaman yang ada, terlebih dalam menciptakan kaum muda gereja yang menjadi agen dan pelopor perubahan, sehingga kuat secara spiritual dalam melayani gereja dan masyarakat,” pungkas Latumeten. (RM-05)
Discussion about this post