Referensimaluku.Id.Ambon-Nama CS Visé sempat menghiasi pemberitaan di banyak media olahraga Indonesia. Klub kasta kedua Belgia itu adalah tempat pendidikan pemain muda Indonesia pada 2011-2013. Sayang, hanya berlangsung singkat karena terlanjur bangkrut.
Cercle Sportif Visé adalah klub sepakbola profesional Belgia dari Visé di Provinsi Liège. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stade de la Cité de l’Oie. Mereka dijuluki Les Oies (Si Angsa). Julukan tersebut diambil dari nama panggilan kota tempat klub berseragam biru tersebut bermarkas.
Klub ini didirikan pada 1924 dengan nama Cercle Sportif Visétois dan menerima nomor identitas 369 dari Asosiasi Sepakbola Belgia (KBVB). Partisipasi pertama mereka di sepakbola nasional Belgia adalah 1948/1949 dan mereka tetap di level ini selama dua musim berturut-turut.
Pada 1996, mereka akhirnya mencapai Divisi III setelah 2 tahun sebelumnya mencapai babak 32 besar Piala Belgia setelah dikalahkan Standard Liège. Lalu, pada 1998, Visé promosi ke Divisi II melalui play-off. Mereka bermain empat musim berturut-turut di level ini, kemudian terdegradasi, untuk kembali tahun berikutnya. Sempat bermain 4 musim di Divisi II, Visé kembali terdegradasi sebelum akhirnya promosi lagi pada 2009/2010.
Selanjutnya, pada 2011 klub diakuisisi oleh Grup Bakrie yang dipimpin oleh Aga Bakrie. Beberapa pemain Indonesia dibawa ke klub sebagai hasil dari pengambilalihan tersebut.
Sayangnya kekuatan uang Grup Bakrie tidak sanggup menopang operasional klub. Pada 13 Mei 2014, Visé diambil alih “Investor Inggris dan Belgia”, yang segera menunjuk Steve Davies sebagai direktur sepakbola dan Terry Fenwick sebagai pelatih yang baru klub. Tapi, itu tidak banyak membantu karena pada 28 Oktober 2014, klub dinyatakan bangkrut.
Berikut ini kabar tiga pemain Indonesia asal Maluku yang pernah mendapatkan kesempatan bermain singkat di Visé:
1. Manahati Lestusen
Selain menjadi anggota TNI-AD berpangkat Sersan II (Serda) di Korps Polisi Militer, Manahati juga masih aktif bermain sepakbola di level profesional. Pemuda kelahiran Ambon pada 17 Desember 1993 tersebut masih tercatat sebagai bek sekaligus kapten Persikabo 1973.
Manahati bergabung dengan Visé melalui jalur Deportivo Indonesia. Itu adalah proyek pengiriman pemain muda Indonesia ke Uruguay oleh PSSI yang didanai Grup Bakrie. Sempat dipinjam Penarol U-19, Manahati langsung terbang ke Belgia setelah tidak lagi menimba ilmu di Uruguay.
Selama membela Visé pada 2012/2013, Manahati hanya bermain 2 kali di Divisi II Belgia. Dari Visé, dia kembali ke Indonesia untuk dikontrak Bhayangkara FC (saat itu Persebaya), Barito Putera, dan PS TNI yang kini menjadi Persikabo 1973.
2. Abdul Rahman Lestaluhu
Karier dan jalan hidup Rahman di sepakbola sama seperti Manahati. Dari Deportivo Indonesia ke Penarol U-19 dan Visé, Rahman pulang ke Indonesia untuk membela Bhayangkara FC (saat itu Persebaya). Winger kelahiran Ternate pada 23 Agustus 1993 itu lalu ke Persija Jakarta , 757 Kepri Jaya, Semen Padang, dan Badak Lampung. Musim ini, dia bermain lagi untuk Kabau Sirah.
3. Alfin Tuasalamony
Jika tidak karena mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat tulang kakinya patah, karier Alfin akan cemerlang di level senior. Sebab, akibat insiden yang terjadi di sebuah tempat parkir di sebuah bank di Jakarta tersebut, Alfin harus menjalani operasi berkali-kali dan sempat berencana mengibarkan bendera putih.
Meski akhirnya pulih dan melanjutkan karier, permainan Alfin benar-benar-benar berbeda. Dia hanya menjadi pemain “biasa-biasa saja” di sejumlah klub Liga 1. Full back kelahiran Ambon pada 13 November 1992 itu juga hanya memiliki kesempatan membela timnas senior 2 kali.
Padahal, sebelum kecelakaan, Alfin menunjukkan kualitas sebagai pemain berbakat. Selepas dari Deportivo Indonesia, dia terbang ke Belgia. Di Visé, Alfin adalah pemain inti. Dia menjadi pemain Indonesia yang paling sering membela Les Oies. Pada 2011/2012 dan 2012/2013, Alfin merumput 49 kali.
Dari Visé, Alfin bermain untuk Bhayangkara FC (saat itu Persebaya), Persija Jakarta, Sriwijaya FC, dan Arema FC. Musim ini Alfin sebenarnya dipinjamkan ke Madura United. Tapi, kompetisi terlanjur terhenti karena Covid. (RM-03)
Discussion about this post