Referensimaluku.id, – Lagu-lagu bernuansa Ambon sepanjang waktu selalu hadir mewarnai blantika musik lokal, yang kemudian hits di pentas lokal hingg nasional. Kali ini hadir lagi trio yang tidak asing lagi di mata public Maluku yakni ; Yanni Hehareuw, Mario Siwabessy, dan Marlon Lekatompessy, yang melantunkan lagu-lagu berciri khas Ambon. Trio ini terhimpun dalam Jong Black yang tampil dengan genre musik R&B, suatu genre musik populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues.
Menurut Mario salah satu personil Jong Black dilauchingnya album baru ini merupakan karya-karya mereka yang tertunda, dimana sejak dahulu mereka hendak melaunchingnya, namun baru kali ini memiliki kesempatan untuk melauncingnya. Album baru ini berisikan enam buah lagu, dengan lagunya bergenre music R&B yang dikemas dengan konten berciri khas Ambon, dimana semua lagu didalam album tersebut diawali dengan beta.
“Ini katong pung karya yang tertunda, dari dolo mau dilaunching, namun baru kali ini katong pung kesempatan luncurkan akang. Pada album baru katong dari Jong Black ini berisikan enam buah lagu, dengan bergenre music R&B yang dikemas dengan konten berciri khas Ambon. Semua lagu dalam album ini diawali dengan kata beta.” Demikian ungkap Mario salah satu vokalis Jong Black kepada Referensi Maluku via ponsel.
Menurutnya penampilan mereka yang terhimpun dalam Jong Black kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, tatkala mereka masih terhimpun dalam Nanaku. Perbedaan itu dilihat dari genre musiknya yang rata-rata adalah bergenre music R&B, dan bukan genre msui pop seperti saat mereka dulu terhimpun dalam Nanaku, dimana rata-rata bergenre pop dengan ciri khas lagu Ambon, yang dilantunkan dalam album mereka.
Dikatakannya genre musik R&B tersebut diyakini akan sesuai dengan trend dan segmentasi pasar secara keseluruhan, baik itu para remaja, orang tua dan mereka yang sudah lanjut usia. Pasalnya tema-tema lagu dan kontennya berkultur Ambon, dimana membawa para pendengarnya kepada nostalgia pada tempat asal yakni, Ambon khususnya dan Maluku pada umumnya, yang selalu teringat sepanjang waktu dan tidak bisa dilupakan begitu saja.
“Katong yakin dengan album katong yang bergenre R&B, dengan melantunkan enam lagu berciri khas Ambon, tetap akan mendapat penerimaan di hati para pendengarnya, yang tidak saja di Ambon khususnya dan Maluku pada umumnya, namun juga di kawasan Indonesia Timur, dimana saat ini lagu-lagu Ambon begitu disukai warga masyarakat, yang dimana diputar pada tempat ramai dan moment-moment penting.”
Lebih jauh kata Mario, salah satu lagu dalam album ini mengisahkan tentang relasi pela-gandong antara Negeri Pelauw di Pulau Haruku dan Negeri Titawai di Pulau Nusa Laut, dimana merupakan suatu karya yang menghargai sprit kultur dalam perspektif budaya orang basudara. Aspek budaya orang basudara melalui relasi pela-gandong tersebut, yang juga ditonjolkan, sehingga album ini dapat diterima sebagai suatu album yang menghargai dan menghormati aspek kultur. (RM-08)
Discussion about this post