Referensimaluku.Id.Ambon-Ada dua misi utama pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku periodesasi 2017-2021 sebelum atlet-atlet daerah ini berangkat ke Tanah Papua melakoni pertandingan dan perlombaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021.
Misi utama meraih delapan medali emas, dan misi kedua memperbaiki peringkat di bawah peringkat 20 nasional dari 35 provinsi kontestan. Sebelum berangkat ke Papua mental (psikologis) atlet Maluku sudah “hancur lebur” karena viralnya bubur menado dipadu tahu isi dan ikan asin selama Training Camp (TC) di Wisma Atlet Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku.
Rasa pahit bak empedu juga menggelayut di hati atlet Maluku setelah berlaga belum ada kejelasan soal jumlah bonus yang bakal diterima ketika pulang membawa medali. Ironisnya anggaran Rp 2 miliar dikhususkan kepada seluruh peraih medali dalam APBDPerubahan yang masih menanti restu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Apa gunanya hadir Wakil Gubernur Maluku ex officio Chief de Mission (CdM) kontingen Maluku Barnabas Orno di tengah-tengah atlet daerah ini sebelum turun bertanding atau berlomba kalau hanya mampu mengeluarkan kata motivasi tanpa jaminan bonus.
Sejak cabang-cabang olahraga PON XX sejak 26 September hingga 15 Oktober 2021, oknum-oknum pengurus KONI Maluku hanya mengurung diri di kamar-kamar hotel mewah di Jayapura, Mimika, Timika dan lokasi lain di Papua,sementara atlet tidur di penginapan murah dan rumah kontrakan yang jarang dijenguk pengurus KONI Maluku.
Sudah begitu, ketika atlet Maluku meraih medali oknum-oknum pengurus KONI Maluku memaksakan diri mengalungkan medali di Upacara Penghormatan Pemenang (UPP).
Sampai hari kesepuluh barulah atlet-atlet Maluku menciptakan medali. Dari dayung Maluku mengemas tiga emas,dua perak dan satu perunggu.
Disusul muaythai dua perunggu, atletik satu emas,tinju satu emas,satu perak dan satu perunggu dan selam menutup impian dengan satu perak. Hingga zebelum seremonial penutupan PON XX Papua oleh Wakil Presiden RI Mahruf Amin pada Jumat (15/10) petang Maluku hanya mengoleksi lima emas,empat perak dan enam perunggu. Maluku berada di peringkat 21 nasional.
Kita turun satu tingkat dari capaian di PON XVII 2008 Kalimantan Timur, PON XVIII Riau dan PON XIX 2016 Jawa Barat di mana peringkat Maluku stagnan di posisi 20 nasional. KONI Maluku “salah urus” atau “diurusi sama orang-orang yang salah”? Turut “belasungkawa” KONI Maluku. (RM-02)
Discussion about this post