Referensimaluku.id.Ambon-Pelari cepat (Sprinter) andalan Maluku Alvin Tehupeiory gagal mendulang emas di final nomor perlombaan lari 100 meter putri.
Padahal, Alvin barusan berlomba di Olimpiade Tokyo 2020 pada beberapa bulan lalu untuk nomor bergensi tersebut.
Spekulasi miring berseliweran di media sosial (medsos). Ada yang menghujat pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku dengan memosting status “Ini gara-gara bubur menado dilengkapi tahu isi dan ikan asin”.
Pegiat medsos menuding KONI Maluku tidak beres sampai banyak atlet-atlet andalan Maluku gugur di babak penyisihan dan perempatfinal lantas gagal merengkuh medali. Ada juga yang menyebutkan Pemerintah Provinsi Maluku dan DPRD Provinsi Maluku tidak punya hati.
“Kok sampai sekarang tidak tahu jumlah bonus untuk atlet Maluku yang sukses dapat medali di PON XX Papua,” tulis netizen. Warganet juga berceloteh lalu menulis komentar “mungkin bonus untuk atlet Maluku adalah besi tua dan sisir kutu satu lusin”.
“Pejabat-pejabat Maluku nih dong kewel saja. Karja par tou boleh tapi mau lihat atlet punya kesejahteraan paling susah. Bagini-bagini yang biking atlet Maluku banyak pindah ke daerah lain”. Apapun yang terjadi dan menimpa atlet-atlet Maluku selama ini hal itu dapat saja dikaitkan dengan “sumpah serapah’ warganet dan khalayak luas Maluku. Atlet seakan-akan menjadi tumbal keserakahan dan gaya hidup mementingkan diri sendiri dan kelompok para pejabat yang merupakan putra daerah Maluku. (RM-03)
Discussion about this post