Referensimaluku.Id.Ambon-Salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku Maureen Vivian Haumahu gelisah setelah melihat dan membaca komentar pegiat media sosial (netizen) soal komitmen Gubernur Papua Lukas Enembe berani mengganjar Rp 1 miliar bagi atlet peraih medali emas dan Rp 10 juta bagi atlet yang gagal merebut medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Bermaksud menanggapi sejumlah kritikan netizen akan sikap abu-abu Gubernur Maluku dan DPRD Provinsi Maluku, Haumahu menulis di akun fesbuknya sebagaimana dikutip referensimaluku.id, Senin (4/10/2021) begini isinya “
Yang pasti bonusnya ada. Mengenai nominalnya pasti berbeda dan belum dipublish!.
Doakan saja ke depan, Maluku bisa lebih berprestasi di bidang olahraga dan Pemerintah (Provinsi) bisa lebih memperhatikan jasa para atletnya”.
“Intinya tidak sepadan jika membandingkan Maluku dan Papua mengenai nominal bonus para atlet.Bagi Beta pribadi, kualitas harus ditunjang fasilitas baik sarana maupun prasarana, dan kualitas serta fasilitas harus ditunjang pelatih-pelatih berlisensi dan berikutnya pembinaan karakter. Mindset itu dibentuk dari apa yang didengar dan dilihat sebagian besar semasa hidup.
Ada atlet yang bisa jadi juara karena fasilitas penunjang sangat baik dan dilatih oleh pelatih-pelatih berpengalaman.Ada pula atlet yang bisa jadi juara karena fasilitas minim dan pelatih biasa saja tidak banyak pengalaman.
Tapi ada juga atlet yang kalah meski fasilitas dan pelatihnya sangat memadai. Semua kembali pada diri sendiri, bagaimana setiap atlet melihat kejuaraan dalam setiap pertandingan yang mereka ikuti”.
“Motivasi dari orang lain sangat penting, tapi akan sangat baik jika bisa memotivasi diri sendiri untuk mencapai cita-cita yang diperjuangkan.Siapa yang ingin bertanding lalu kalah atau sengaja mengalah. Saya rasa hanya orang goblok yang melakukannya mungkin karena ada keuntungan lain yang diterima saat membuat diri sendiri kalah. Tapi, selebihnya orang waras akan memilih berjuang sampai titik puncak kemampuannya”.
“Buat para atlet Maluku yang sudah berjuang dan yang masih berjuang bagi Maluku, terima kasih karena kalian sudah melakukan yang paling terbaik.
Semoga kelak nama kalian bisa terukir sepanjang sejarah Maluku sebagai pejuang-pejuang hebat yang mengharumkan nama Maluku di bidang olahraga,” tutup Haumahu. Di kesempatan lain Pemerhati olahraga Maluku Domi Alexander menyatakan persoalan bonus bagi atlet adalah hal mendasar yang wajib dipenuhi Pemerintah Provinsi Maluku. “Soal bonus
itu wajib untuk merangsang atlet lebih berprestasi. APBD Papua dan APBD Maluku memang berbeda nilainya, tapi jurang perbedaannya tidak terletak di situ. Jurang perbedaan paling mendasar adalah Pemerintah Provinsi Papua lebih punya komitmen dan membangun dengan hati dalam menghargai jerih juang atlet daripada gubernur Maluku dan DPRD Provinsi Maluku. Itu saja,” bebernya. (RM-03)
Discussion about this post