Referensimaluku.id.Ambon-“Kualat” memang tengah menyelimuti kubu kontingen Maluku di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Selain telah berguguran beberapa atlet-atlet andalan di cabang muaythai, kayak, wushu dan taekwondo, kejadian non teknis menimpa atlet andalan Maluku di cabang dayung nomor Rowing Chelsea Corputty.
Diduga dia sengaja ditabrak atlet Rowing tuan rumah dalam sesi uji coba di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Minggu (3/10) petang. Corputty kejadian yang terjadi di muka bumi tentu atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tapi semua prahara yang tengah melanda kontingen Maluku tak lepas dari “sumpah serapah” masyarakat Maluku terhadap Manajemen buruk KONI Maluku saat ini.
Sebagian besar atlet dan mantan atlet Maluku yang pernah berlaga di PON-PON sebelumnya menuding hanya kepengurusan KONI Maluku saat ini yang paling buruk ketimbang KONI-KONI Maluku sebelumnya. Zaman KONI Maluku di zaman Augustinus Kaya sekalipun dengan dukungan anggaran yang tidak terlalu besar seperti saat ini yang mencapai Rp 16 miliar (dari Rp 21 Miliar yang diusulkan ke Pemerintah Provinsi Maluku), akan tetapi tidak ada atlet dan pelatih yang mengeluhkan makanan,peralatan dan akomodasi.
Bahkan atlet Maluku yang ingin hengkang selalu dijegal dan dipagari dengan jaminan pekerjaan. Kita tentu masih ingat sebelum kontingen Maluku bertolak ke Papua, salah satu atlet anggar andalan Maluku Evans Sameaputty, 24, tewas kecelakaan lalu-lintas di Desa Halong,Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Minggu pagi 25 Juli 2021.
Bisa jadi apa yang dialami atlet merupakan tumbal kemunafikan dan keserakahan pengurus KONI Maluku.(RM-03)
Discussion about this post