Referensimaluku.id.Ambon-Chintya Tengens bukan nama baru di dunia jejak petualangan televisi nasional Indonesia. Mulai dari laut (air), darat hingga udara semua dimensi itu sudah pernah dijelajahi di tengah risiko oleh gadis cantik kelahiran Ambon, Maluku, 28 tahun silam. Spektakulernya putri cantik kesayangan Heygel Tengens dan Hilda Kastanya ini menjadi wanita pertama penakluk puncak tertinggi di Indonesia Cartensz Piramid (4884 MDPL) tahun 2015 persis perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Impian “Nona Ambon” saat ini menaklukkan Puncak Tertinggi Dunia “Mount Everest” di Himalaya, Nepal.
Bukan namanya Chintya kalau dia tidak melakukan apa saja berbau tantangan. Memegang ular berbisa, menangkap tikus hutan, menaklukan biawak dan reptil-reptil berbahaya adalah sebagian dari kebiasaan aneh bagi sang ayah.
“Beta rasa aneh juga dengan Chintya. Beta seng pernah ajari samua itu tapi dia melakukannya dengan hati senang,padahal sebagai orangtua Beta deng maitua (isteri saya) deg-degan juga kalau nonton dia pas naik gunung atau jelajahi alam liar,” ungkap Heygel kepada referensimaluku.id melalui ponselnya dari Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Heygel tak dapat menyembunyikan rasa bangganya pada keberanian putri bungsunya tersebut “menaklukan” alam dan hewan di habitatnya tersendiri. Hati Heygel kembali “diusik” sang putri yang menguji nyali di bekas gedung yang dijadikan markas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jalan Keramat Raya Senen, Jakarta Pusat, yang disiarkan JakTV pada Kamis (31/9/2021) malam.
Gedung ini pernah dibakar massa pendemo mahasiswa yang membenci PKI tahun 1965 dan direnovasi kembali namun ketika dimanfaatkan sejumlah dinas di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mereka cepat hengkang karena diteror ribuan makhluk halus. Gedung itu pernah digunakan TNI-AD tahun 1966 kemudian Dinas Pariwisata DKI Jakarta di zaman Menteri Pariwisata Joop Ave.
Menurut cerita warga setempat gedung itu sangat angker karena banyak penunggu dan penghuninya. Bahkan di samping gedung angker ini ada pohon beringin yang selama ini jadi tempat bersembunyi makhluk halus menyerupai raksasa. Karena angkernya menyebabkan tukang bakso, tukang becak dan pemotor ojek takut mangkal di lokasi tersebut jika sudah malam karena sering melihat makhluk halus maupun jeritan arwah orang yang sudah meninggal dunia.
Saat Chintya masuk gedung keramat ini tiba-tiba lampu dimatikan. “Chintya hanya duduk sambil bermain ponsel. Waktu naik lantai 2 gedung itu baru Chintya melihat ada setan’ di situ,” tutur Heygel. Semua proses berjalan aman sampai Chintya keluar dari gedung dengan menebar senyuman. (RM-02)
Discussion about this post