Referensimaluku.id.Ambon-Hanya tinggal tim tinju dan tim karate yang masih menghuni Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang belum terbang ke Jayapura, Papua.
Sesuai jadwal kelompok terbang (kloter) kontingen PON XX Maluku pada 27 September 2021. “Karena Satgas PON pikir ini tim yang terakhir berangkat ke Papua, mereka sediakan makanan asal-asalan. Misalnya, kalau siang hari dikasih Coto Makassar saat kita sampai di tempat makan yang tersisa di mangkuk besar ibarat samudera luas diisi satu ikan puri. Mau minum teh sore pun oknum Satgas membeli kue di jalan-jalan lalu diberikan ke atlet. Paling hancur e,” keluh beberapa atlet kepada referensimaluku.id via ponselnya, Selasa (21/9).
Sumber menyesalkan pernyataan Ketua Satgas PON XX Maluku yang beralibi makanan habis karena atlet terlambat datang. “Mau datang tepat waktu atau terlambat datang menu makanan dan jumlahnya tak berubah. Penanggung jawab katering PON XX Maluku memang bebal dan cari untung tapi mengorbankan atlet,” tuding sumber.
Pemerhati olahraga Maluku Minsen Tenine menilai manajemen olahraga KONI Maluku periodesasi 2017-2021 terburuk sepanjang keikutsertaan Maluku di PON 1951. “Saya setuju kalau orang bilang ini manajemen KONI Maluku terburuk sepanjang sejarah Maluku ikut PON sejak 1951 hingga PON Papua tahun ini,” papar Minsen.
Minsen mengaku agak pesimistis Maluku mampu meraih delapan emas di PON XX Papua pada 2-13 Oktober 2021. “Saya tak yakin target itu tercapai setelah mengikuti pemberitaan-pemberitaan media massa selama ini,” kunci mahasiswa PascaSarjana di salah satu perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi Selatan, itu. (RM-03)
Discussion about this post