Referensimaluku.Id.Ambon-Nada pesimistik menerpa tim dayung Maluku yang akan berlomba di Arena Dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Dayung akan memulai perlombaan di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, pada 27 September 2021 hingga 3 Oktober 2021.
Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku menargetkan torehan empat medali emas di nomor lomba Rowing dengan andalan pada La Memo dan Chelsea Corputty.
Namun prahara di balik pengunduran diri suami-isteri Steven Sarimolle dan Cornelia Matahelumual dari bangku pelatih tim dayung Maluku sebelum ke PON XX Papua diprediksi akan merubah peta kekuatan tim dayung Maluku khususnya di bagian putri. Tiga atlet binaan Steven dan Cornelia di antaranya Helmin Hattu, Natalia Latupeirissa, dan Nanda Opier juga mengikuti langkah para pelatih mereka karena perpecahan di kubu tim dayung Maluku ke PON XX Papua. Padahal, ketiga atlet dayung putri Maluku ini yang mampu meloloskan empat nomor perlombaan dari babak kualifikasi ke PON XX Papua.
Informasi yang diperoleh referensimaluku id dari sumber terpercaya, Senin (20/9), menyebutkan alasan pengunduran diri dua pelatih dan tiga atlet dayung Maluku disebabkan terjadi “faksi Seram” dan “Faksi Saparua”. Steven, isterinya Cornelia, berikut Helmin, Natalia dan Nanda bergabung “faksi Saparua”.
“Faksi Saparua” merasa tidak sejalan dengan “faksi Seram” yang dikomandani Cores Gustav Sahupalla, Femy Batuwael dan Abdul Rahman Tenarubun.
Gontok-gontokkan ini yang membuat atlet dayung Maluku ragu akan target dayung Maluku mampu meraih empat emas di PON XX Papua. “Beta prediksi dayung Maluku hanya mampu raih satu emas dari La Memo,” sebut salah satu mantan atlet dayung Maluku di kesempatan terpisah, Senin siang.
Mengenai dua faksi di tim dayung Maluku ke PON XX Papua, Ketua Pengprov PODSI Maluku Anos Yermias menampiknya. “Tidak benar tim dayung Maluku pecah atau ada kubu-kubuan. Kita tetap solid,” sahut Anos kepada media online ini.
Sekalipun begitu, Anos mengakui ada pengunduran diri pelatih dan atlet dari tim dayung Maluku sebelum berangkat ke Papua. “Memang benar ada pengunduran diri pelatih dan atlet,” kunci Anos. (RM-03/RM-02)
Discussion about this post