Referensimaluku.id.Ambon-Sebagai salah satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menangani seluruh aspek kelistrikan di Indonesia, lebih khususnya di Maluku, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero masih menghadapi berbagai permasalahan dan kekurangan menyediakan jasa kelistrikan. Kondisi ini diperparah dengan kondisi mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang tidak maksimal sehingga memengaruhi suplai listrik melalui jaringan ke rumah-rumah atau gedung-gedung konsumen.
Untuk mengatasi hal tersebut, PT.PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara menerapkan kebijakan 97 titik untuk kedua wilayah dan Maluku sendiri kebagian 40 titik.
“Untuk PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara adakan program 97 titik penerangan di Maluku dan Maluku Utara dalam program 97 titik ini. Insya Allah Maluku mendapatkan 40 titik,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) PT.Wilayah Maluku dan Maluku Utara Hairul Hatala kepada referensimaluku di Ambon, Rabu (15/99.
Hatala menegaskan dari program 97 titik penerangan Maluku-Maluku Utara itu salah satunya di Kecamatan Kelmury, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. “Benar dari 97 titik penerangan itu salah satunya Kecamatan Kelmury di Kabupaten Seram Bagian Timur,” ujarnya. Hatala mengakui permasalahan klasik yang masih dihadapi PT.PLN adalah mesin dan persoalan ni sudah dibawa ke pusat melalui tiga perwakilan Maluku di DPR RI yang langsung menemui pejabat Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dia menjelaskan persayaratan lampu dapat menyala, yaitu harus memiliki PLTD yang disesuaikan jaringan kondisi setempat. “Persyaratan-persyaratan
ini nantinya dikroscek satu per satu sehingga bisa diketahui,” tandasnya.
“Mungkin 5 sampai 10 tahun ke depan perancanaan Grid (inter koneksi) di pulau Seram kita satukan sehingga semua terkoneksi dan saat ini kita masih punya koneksi yang terkecil,” pungkasnya. (RM-04)
Discussion about this post