Referensimaluku.Id.Ambon-Atmosfer olahraga Maluku selama ini ibarat permainan “ular tangga” di mana kadang melesat naik dan kadang turun lalu tertatih-tatih. Begitu narasi pembuka presenter ekselen Zein Anwar membuka talkshow Radio Amex FM berjudul:”Maju mundur Olahraga Maluku” , Kamis petang (9/9/2021) menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Maluku Sandi Wattimena dan Pengamat Olahraga dan Jurnalis Olahraga Senior Maluku Rony Samloy.
Sandi menyatakan Gubernur Maluku Murad Ismail dan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dalam visi dan misi mereka bertekad membangun sumber daya manusia (SDM) Maluku yang potensial di segala aspek termasuk di aspek keolahragaan.
“Tadi bertepatan Hari Olahraga Nasional ke-38 ada pemberian bonus sebesar Rp.25 juta kepada beberapa atlet dan mantan atlet Maluku yang punya prestasi Nasional dan internasional. Pada waktu pelepasan kontingen PON XX Maluku ke Papua secara virtual pak Gubernur juga menyerahkan Rp.100 juta ke kontingen Maluku. Itu artinya ada komitmen Pemprov Maluku terhadap atlet-atlet berprestasi.
Soal bonus saya terlalu yakin akan dipenuhi karena kalau bonus saja bisa dari kantong pribadi pak Gubernur, apalagi bonus dari anggaran daerah,” ketus Sandi menjawab pertanyaan liar Zein.
Sandi mengutarakan untuk kebutuhan anggaran ke PON XX Papua, Pemprov Maluku mengalokasikan Rp.16 miliar termasuk untuk bonus. “Kalau empat tahun lalu (PON XIX 2016 Jawa Barat) peraih emas dikasih bonus Rp 150 juta, perak Rp.100 juta dan perunggu Rp.50 juta, maka untuk PON XX Papua diusulkan pengurus KONI Maluku antara lain Rp 200 juta untuk peraih emas, Rp 150 juta untuk perak dan Rp 100 juta untuk perunggu.
Memang tak diumumkan,tapi saya yakin jumlah bonusnya tidak akan mengecewakan,” kelitnya. Menyinggung apakah janji Pemprov Maluku hanya Lips Service, Rony berujar hal itu mungkin saja jika sepulang PON Papua tak ada atlet yang gagal diterima masuk anggota Polri. “Saya tahu benar pak Gubernur adalah orang punya komitmen memajukan olahraga Maluku.
Tapi saya akan salut jika ada atlet-atlet Maluku sepulang PON Papua diterima masuk Polri karena pak Gubernur adalah mantan petinggi Polri. Pengalaman selama ini di mana La Memo, Chelsea Corputty, Nona Thenu dari dayung diangkat anggota TNI-AL karena kepedulian Mabes TNI-AL. Alvin Tehupeiory, Nining Souhali dari atletik diangkat TNI-AD karena kepedulian Mabes TNI-AD dan Femy Benamen dari Mabes TNI-AU. Nah, saya belum melihat peran nyata Pemprov sepulang PON Jawa Barat untuk masukan atlet Maluku sebagai PNS atau anggota Kepolisian.
Masyarakat tentu berharap komitmen pak Gubernur terhadap atlet-atlet Maluku yang berprestasi di PON Papua ditunjukkan agar tidak dianggap retorika semata,” timpal mantan wartawan harian Ambon Ekspres. Rony menduga belum jelasnya jumlah bonus atlet disebabkan ketidakharmonisan atau ketidakpercayaan Pemprov Maluku ke pengurus KONI setempat.
“Karena jumlah bonus belum ditentukan saat atlet berangkat ke Papua, maka wajar masyarakat menilai mungkin saja hubungan antara pak Gubernur dengan pengurus KONI Maluku tidak akur,” ujar advokat muda ini.
Rony menyebutkan di empat edisi PON yang sudah dilakoni Maluku yakni PON XVI 2004 Sumatera Selatan, PON XVII 2008 Kalimantan Timur, PON XVIII Kepulauan Riau dan PON XIX 2016 Jawa Barat, peringkat Maluku masih berkutat di urutan 20 nasional dari 34 partisipan. “Itu artinya prestasi olahraga Maluku memang masih stagnan. Hal ini terpulang komitmen seluruh stakeholders saat pemilihan ketua umum KONI Maluku 2021-2026,” paparnya.
Sandi enggan berspekulasi ada hubungan tak akur antara Gubernur Murad dengan petinggi KONI Maluku. “Saya tidak berani mengatakan seperti itu karena hubungan saya selaku ketua pengurus IMI Maluku baik-baik saja dengan pengurus KONI Maluku. Saya setuju dengan pernyataan Bung Rony Samloy bahwa terlalu naik menilai kinerja buruk pengurus KONI Maluku saat ini.
Tapi setidaknya dengan anggaran begitu besar yang dikucurkan pemerintah maka KONI Maluku harus mampu membuktikan kinerja mereka melalui target di PON Papua. Kalau gagal ya tergantung hasil Musorprov KONI Maluku pada akhir Oktober 2021 nanti,” jelasnya. (RM-02)
Discussion about this post