Referensimaluku.id.Ambon- Sedikitnya 25 orang Anak Buah Kapal (ABK) belum ditemukan menyusul terbakarnya Kapal Motor (KM) Hentri, yang merupakan kapal penangkap cumi-cumi, di sekitar perairan Pulau Molu, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat dan Pulau Muin, Kabupaten Maluku Tenggara pada Rabu (8/9/2021).
Dalam insiden itu dua ABK tewas karena terjebak di kapal nahas tersebut, sedangkan lima ABK lainnya selamat. Mayoritas ABK KM.Hentri berasal dari Sukabumi, Jawa Barat dan Jakarta. Mereka masing-masing Ardian Rahman asal Sukabumi (selamat), Cikun, Adam Fauzan (Sukabumi), Angga Framudya asal Sukabumi (selamat), Resa Rendy (Jakarta), Imron (Jakarta), Maman (Sukabumi), Suhendar (Sukabumi), Indra ( Sukabumi), Hengki asal Palembang (selamat), Asep Suryana asal Sukabumi (selamat), Wawan (Jakarta), Angga (Jakarta), Lasari asal Ambon (selamat), Adam (Sukabumi), Suparman (Sukabumi), Yusuf (Sukabumi), Andri (Sukabumi), Salim (Sukabumi), Damar (Sukabumi), Agus (Jakarta), Didin (Sukabumi), Heru (Sukabumi), Tomi, Anggi (Cianjur), Saputra (Jakarta), Bayu (Jawa Timur), Putra (Jakarta), Akmal (Jakarta),Arifin (Sukabumi), Ade Setiawan (Sukabumi) dan Akang Fauzi (Sukabumi).
Informasi yang diperoleh referensimaluku dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Kamis (10/9) menyebutkan sekira pukul 12.30 WIT Kantor SAR Ambon menerima informasi dari Frangki, personel Kesatuan Penjaga Pantai dan Pesisir (KPPP) Tual, Kota Tual, yang melaporkan telah terjadi kebakaran kapal, yakni KM. Hentri dengan kapasitas penumpang (POB) 32 orang di sekitar perairan antara Pulau Molu Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Informasi yang diterima Basarnas Ambon menyebutkan pada 15 Agustus 2021, Kapal penangkapo cumi-cumi tersebut berangkat dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta hendak menuju Merauke, Papua. Selama berlayar dan setibanya kapal nahas itu di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 mil antara Perairan Kepulauan Tanimbar, Kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal disusul kobaran api dari dalam kapal pada Jumat, 3 September 2021 sekira pukul 05.00 dini hari. Kapal terbakar hebat sementara para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air.
Pada saat KM. Hentri terbakar sebanyak 30 orang ABK melompat menyelamatkan diri ke dalam air dan hanyut terbawa arus sejauh sekitar 20 mil dari Pulau Molu, Kepulauan Tanimbar, MTB. Pada Senin (6/9) sekitar pukul 13.00 WIT (jam 1 siang) 5 orang ABK berhasil ditemukan awak Kapal Pencari Telur Ikan yang berasal dari Kepulauan Tanimbar dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke Desa Mun, Pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara, guna mendapatkan perawatan. Menurut keterangan salah satu ABK korban selamat sebanyak 30 ABK terpaksa melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal, namun karena tinggi gelombang sebagian dari mereka terpisah dan hilang.’’Dari 30 orang yang melompat ke dalam air, hanya kami berlima yang berhasil selamat,” kata ABK yang belum diketahui namanya tersebut.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pada Rabu (8/9) sekira pukul 12.30 WIT, Basarnas Ambon melakukan koordinasi dengan KSOP Ambon untuk bantuan MAPEL informasi kecelakaan kapal KM, Hentri ke Kapal yang melintasi Perairan Kepulauan Tanimbar, Kabupaten MTB. Masih di hari yang sama pada pukul 12.35 WIT, Basarnas Ambon melakukan koordinasi ke Pos SAR Tual perihal cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di Perairan Maluku Tenggara dan MTB. Pada Pukul 12.38 WIT, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon dan Gugus Tempur Laut TNI-AL (Guspurla) Ambon terkait pengarahan KRI. Layangan yang tengah melaksanakan patroli di Perairan Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Pada pukul 12.44 WIT, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Tual terkait posisi terakhir dari KRI Layangan yang saat ini berada di wilayah bagian timur Kepulauan Aru, Maluku.
Pada pukul 14.50 WIT, Koordinator Pos SAR Tual berkoordinasi dengan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1503 Tual terkait upaya pengerahan unsur masyarakat dalam aksi SAR (Search and Rescue).
Pada pukul 18.00 WIT, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan Pos SAR Tual terkait kondisi Perairan yang ekstrem di Perairan Kepulauan Tanimbar, MTB, sehingga belum memungkinkan melakukan pergerakan unsur Potensi SAR.
Operasi SAR masih terus dilanjutkan dengan pengerahan unsur potensi SAR untuk menemukan ABK yang masih hilang di laut. (RM-03)
Discussion about this post