Referensimaluku.id, – Banyak warga Negara Indonesia yang kuliah, sukses menjadi tenaga pengajara dan ilmuan di Amerika Serikat (AS). Namun, hanya sedikit yang mampu bekerja di Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA (National Aeronautics and Space Administration). Satu di antaranya Profesor Doktor Insinyur Andreas ’’Andy’’ Davids.
Informasi yang dikutip referensimaluku dari akun ’’Belajar Bahasa Kisar Meher dan Oirata’’ ditulis Andreas ’’Andy’’ Davids adalah putra Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Indonesia. Dia empat bersaudara yang terlahir dari pasangan Semuel Davids dari matarumah Rehiarono di Desa Abusur, Kisar, sedangkan ibunya Sonopau Margaritha Francis dari rumah Pahiono Letparu di Desa Lekloor, Kisar. Salah satu saudara kandung Profesor Andy adalah Pendeta Wiem Davids, M.Th yang pernah menjadi Sekretaris Umum (Sekum) Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku.
Kedua orangtua Andy adalah guru di zaman Kolonial Belanda. Setelah menamatkan pendidikan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau Sekolah Dasar (SD) zaman Belanda yakni SD Gereja Protestan Maluku (GPM) Wonreli di Kisar di mana ibunya mengajar, Andy melanjutkan pendidikan di Ambon, ibu kota Maluku. Lulus dari Sekolah menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Ambon, Andy melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, dengan jurusan Fisika Kimia Teknik. Dia lulus stratra satu (S1) dengan cumlaude dengan skripsinya yang mengangkat judul tentang Ulat Sagu sebagai Makanan Bergizi. Selanjutnya karena kemampuannya Andy termasuk beberapa mahasiswa Indonesia yang dikirim mengikuti kuliah di salah satu kampus terkenal di AS, Kent State University. Andy mengambil jurusan yang berkaitan dengan grativikasi dan dari hasil penelitian dan disertasinya mengantarkan dia masuk bekerja di NASA. Alkisah Andy merupakan salah satu di antara beberapa ahli NASA lainnya berdarah Yahudi yang berada di balik peluncuran pesawat ruang angkasa AS ’’Apollo XI’’ yang mengantarkan Neil Amstrong dan Buzz Aldrin sebagai manusia pertama menginjakkan kaki di Bulan pada 20 Juli 1969.
Apollo XI adalah misi luar angkasa AS yang mendaratkan manusia pertama di Bulan. Komandan Neil Amstrong dan pilot modul Buzz Aldrin yang mendaratkan modul Lunar Apollo Eagle pada 20 Juli 1969 pukul 20.17 UTC, diikuti Aldrin 19 menit kemudian. Mereka berdua menghabiskan waktu kira-kira dua seperempat jam di luar wahana antariksa, dan mengumpulkan 21,5 kg material Bulan untuk dibawa pulang ke Bumi. Pada saat itu Pilot Michael Collins menerbangkan modul komando ’’Columbia’’ sendirian mengelilingi Bulan saat Amstrong dan Aldrin berada di permukaan. Kedua astronot ini menghabiskan waktu 21 jam 31 menit di permukaan Bulan di lokasi yang mereka namakan ’’Tranguality Base’’, kemudian kembali terbang menaiki modul ’’Columbia’’ yang tengah mengorbit. Misi Apollo XI ke Bulan sendiri memakan waktu 8 hari, 3 jam, 18 menit dan 35 detik.
Dari data yang diperoleh Profesor Andreas Andy Davids adalah seorang fisikawan dan operator busur karbon. Andy, penduduk lama Homewort, Ohio, AS. Dia lahir di Pulau Kisar, Maluku, Indonesia pada 24 Juni 1938. Dia selamat dari pendudukan Negara oleh Jepang selama Perang Dunia II (1939-1945) dan Revolusi Nasional Indonesia berikutnya untuk menerima pendidikan di Pulau-pulau tetangga.
Andy melanjutkan studi ke salah satu universitas paling bergensi di Indonesia, ITB. Menerima gelar BA (Bacheloor of Art) di bidang Teknik Fisika pada tahun 1962. Andy kemudian pindah ke AS di mana dia dihormati oleh Robert Kenedy sebelum mengejar Magister Fisika di Kent State University. Ia menerima gelarnya pada tahun 1965. Selama program tersebut dia bertemu dengan istrinya selama 47 tahun, Kathleen ’’Kathy’’ Romigh dari Homeworth. Mereka menikah 6 April 1968. Andy melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar Doktor Philosofi (Ph.D) dalam Fisika Kimia pada tahun 1976 dari Ken State University. Disertasinya berjudul ’’Metode Hartree-Fock Tak Terpasang yang Berbeda untuk Sifat Fisik Sistem Atom’’. Dia bekerja di ’’American Steel Foundries’’ selama 28 tahun dan belajar dan menikmati seni bela diri, catur, berkebun, memancing, dan bermain dengan cucu-cucunya. Dia menghadiri Reading Church of Brethren di Homeworth.
Andy pernah pulang ke Indonesia untuk mengajar di almamaternya, ITB. Namun, tidak berapa lama istrinya Kathy datang dan mendapati Andy tengah sakit dan tinggal di sebuah lorong sempit, sehingga istrinya marah dan langsung membawa pulang suaminya itu ke AS.
Andy meninggal pada sore hari, Kamis, 3 Desember 2015 di Pusat Medis Palm Beach Gardens di Florida dikelilingi keluarga tercinta. (RM-02)
Discussion about this post