Referensimaluku.id,- Lama tidak bersua dengan Pak Sofian Chandra, terakhir saya hanya membaca di media online ia pernah bertugas di Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta di Kodam XVIII Kasuari Papua Barat. Pertama kali bertemu dengannya saat ia masih berpangkat letnan kolonel (Letkol) dengan mengemban jabatan sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) 1506 Namlea.
Pertemuan itu di tahun 2004 lalu, ketika saya masih menjadi wartawan Harian Ambon Ekspres meliput acara Bupati Buru Drs. Husnie Hentihu di Hotel Grand Sarah, Namlea. Hadir dalam acara ini Bupati Buru bersama jajarannya. Nampak Pak Sofyan duduk dibarisan depan sebelah kiri sejejeran dengan Bupati Buru bersama jajaran strategisnya. Letkol Sofyan adalah pribadi yang hemat senyum, menandakan sosok tegas seperti kebanyakan tentara pada umumnya.
Saat mewawancarainya setelah saya mewancarai Bupati Buru saat itu, tentang masalah pertahanan keamanan di Kabupaten Buru ia enggan berkomentar. Profilnya yang demikian mengingatkan saya pada Salim Said saat masih wartawan mewancarai Jenderal Beny Moerdani juga demikian, dimana Jenderal Beny enggan berkomentar dan menampilkan wajah yang hemat senyum.
Meski demikian, tidak membuat saya “takut” padanya. Suatu hari ketika ia sudah meninggalkan jabatannya di Namlea sebagai Dandim, dan bertugas sebagai Dandim 1503 Tual kita bersua di Kota Ambon. Ia baru saja berbelanja pada sebuah tokoh di depan Masjid Raya Alfatah, saya pun menyapanya, ia masih saya hemat senyum tapi ia tetap mengenal saya. Saya bertanya kepadanya “Pak Sofyan masih bertugas di Namlea ?”. Ia balik berkata “tidak lagi de, saya sekarang bertugas sebagai Dandim di Tual, kalau ada waktu main-main ke Tual de”, ungkapnya dengan gaya yang familiar.
Hingga kemudian ia ditarik dari jabatannya sebagai Dandim Tual dan menempati jabatan di Kodam XVI Pattimura. Lantas ia bertugas di Kodam IX Udayana sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) 162 Wira Bakti, yang bermarkas di Jl. Lingkar Selatan No.162, Pagutan, Kec. Mataram, Kota Mataram. Ia mengemban jabatan ini sejak 2014-2015 dengan pangkat tiga bunga melati dipundaknya. Setelah itu ia pun bergeser ke Kodam XVIII Kasuari Papua Barat, dengan menempati jabatan Staf Ahli Pangdam XVIII/Kasuari Bidang Sosial Budaya.
Lama bertugas di kawasan Indonesia tengah dan Indonesia timur, perwirah menengah berdarah Bugis ini pun bergeser penugasannya di Jakarta, dengan menempati jabatan barunya sebagai Pa Sahli Tk. II Wassus Sahli Bid. Wassus dan LH Panglima TNI. Hingga kemudian perwira menengah lulusan AKABRI 1986, yang pernah menjadi Dandim 1506 Namlea ini naik pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) bersama dengan 24 perwira tinggi lainnya pada 6 September 2021 lalu. Selamat dan sukses Brigjen Sofian Chandra, mari berkarya untuk bengasa, negara dan tanah air. (M.J. Latuconsina).
Discussion about this post