Oleh : M J Latuconsina
Pemerhati Sosial dan Politik
Referensimaluku.id ,- Persaudaraan bukan hanya sebuah kata dalam Alkitab. Dari persaudaraan bisa datang dan akan datang hidup bahagia bagi semua.(Heywood Broun).
***
Ungkapan itu merupakan quotes Heywood Broun (1888-1939) seorang jurnalis dan penulis asal Amerika Serikat, salah satu karyanya yang hits yakni, “Our army at the front” yang dipublis di 1918 lampau. Ungkapan kontemplatif Heywood Broun tersebut mengingatkan saya akan persaudaraan di masa lalu, tatkala abang-abang saya yang Muslim di Masohi turut meramaikan hari ulang tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM).
Sudah puluhan tahun lampau, namun bag piksel yang harus direkontruksi kembali, karena hal itu menyangkut dengan ingatan pada masa lalu. Hanya saja saya masih ingat abang-abang saya itu berpartisipasi dengan ikut dalam turnamen gawang mini, yang dipusatkan di lapangan Bhayangkara Polres Maluku Tengah mewakili Sektor Mahanaim, yang kala itu strukturnya mencakup Jalan Hiu di kompleks kediaman saya.
Dua pemain dari kompleks saya itu namanya Sesa berdarah Bugis Jawa, dan Lambare berdarah Jawa Buton. Mereka berdua adalah ujung tombak club gawang mini dari Sektor Mahanaim. Meski Sesa sempat cederah ia tetap bermain, lesakan tendangannya ke gawang yang selalu jitu pada setiap pertandingan mewakili kompeks saya, yang kemudian ia diadopsi untuk bermain mewakili club gawang mini dari Sektor Mahanaim.
Begitu pula Lambare ia kadang diposisi lini tengah yang mensuplai bola ke kawan-kawan se tim, dan dilanjutkan ke Sesa yang sering berbuah gol yang indah. Tampilnya abang-abang dari kompleks saya ini, tidak mengecewakan karena mereka bermain cukup bagus. Terkadang lawan mereka sengaja mensliding bola yang berada di kaki Sesa, dengan target membuat ia cedera berat sehingga menumpulkan serangan club gawang mini dari Sektor Mahanaim ke gawang lawan.
Sliding itu membuatnya merintih dengan suara yang kelaur dari mulutnya “aduh..e”, sambil ia menahan kakinya yang cedera ringan itu. Ada nilai persaudaraan, tatakala abang-abang saya yang Muslim turut meramaikan HUT GPM dengan tampil dalam turnamen gawang mini tersebut. Mengakhirnya meminjam ungkapan K.H. Abdurahman Wahid Presiden RI ke-4, yang populer dengan sapaan Gus Dur mengatakan bahwa, “agama mengajarkan pesan-pesan damai..” Dalam konteks apapun pesan-pesan damai harus senantiasa kita tabur, untuk mengharmonisasi kehidupan keagamaan kita. (M.J. Latuconsina).
Discussion about this post